Debora Priscilla, nama pena De Priscilla. Lahir di Jakarta, 25 Mei 1994 dan sekarang tinggal di Jakarta. Tahun 2012 ia menyelesaikan Sekolah Menengah Kejuruan Priwisata di SMIP Binadarma DKI Jakarta. Hobi membaca dan menulis puisi. Ia pernah bergabung dalam kelas puisi Asqa Imagenation School (AIS) dan saat ini bergabung dalam COMPETER (Comunitas Pena Terbang) Indonesia. Akun media sosial IG: deborapriscilla09.
Dongeng
Duduk di pangkuan
Mirabel, anak kesayangan
Bermanja dalam pelukan
Ibu tidak pernah merasa bosan
Sesekali diajaknya ia menari
Berdansa seperti Cinderella
Atau bermain panahan layaknya Merinda
Terus begitu, dari pagi hingga senja
Petang itu, Mirabel bertanya pada cermin di pangkuan ibu
“Cermin, cermin! katakan padaku siapa
wanita paling cantik di bumi ini ?” tuturnya
Sang ibu menjawab, “Tentu saja kau, Putriku”
“Bukankah putri salju ?”
“Putri salju telah kubunuh, agar abadi senyummu”
Jakarta, 2020
Baca Juga: Puisi Daviatul Umam
Virus
Malam datang
Purnama tidak lagi benderang
Malam kelam
Masih terjaga suram: hati-(hati) mati
Maut menggaung
Merayakan kemenangan
Kami runtuh. Berpasrah pada Tuhan
Jakarta, 2020
Cermin
Pagi ini cermin jujur sekali
Ia memantulkan cahayaku
Ada noda di sana
Di mata, dekat kornea
Kamu duduk diam tanpa dipinta
Jakarta, 2020
Baca Juga: Puisi Muhammad Irsyad Hambali
Pulang
Kaki mencari arah
Entah ke mana inginnya melangkah
Si kanan terus menarik ke depan
Si kiri manut mengikutinya
Jejak terhapus debu
Kian menggumpal dari kepala sampai ujung kuku
Entah apa yang di tuju
Mencari abadi dunia tentu tidak akan bertemu
Sampai lemah, tubuh membiru
Menyiasati waktu, “sebentar lagi sampailah puncakku.” tuturmu
Namun nyata tak juga kau sampai di sana
Hingga kau putar arah menuju rumah: pulang
Jakarta, 2020
sumpah kerennnnn bgt… terus semangat bikin puisi puisi yg indah lagi ya kaka.. ditunggu puisi selanjutnya ?
puisinyaa kereeen banget .. semoga akan selalu menghasilkan puisi2 berikutnya .. di tunggu yaa hehehehe