Puisi-puisi A. Subairi Rn.

Ini adalah puisi-puisi A. Subairi Rn, Santri PP. Annuayah lubangsa dan siswa kelas akhir SMA 1 Annuayah, asal Matanair Rubaru Sumenep yang menyukai puisi sejak kenal dengan perempuan pengagum senja. Buku puisinya: Mengikat tali harapan (JSI: 2019).


Silakan kirimkan tulisanmu ke Catatan Pringadi, ya!


SEPERTI API

Seperti api
Yang membakar kayu hingga tak berwujud lagi
Engkau juga telah membakarku
Dengan kobaran rindu
Yang menyala, membara di hatiku.
Hingga aku menjadi abu
Menimbun waktu untuk bertemu .

Annuqayah, 2019


CATATAN CINTA KESEKIAN

:Husnol Khotimah

Pada dasar dada
Tempat bermula segala rahasia
Isak tangis tak kunjung reda
Terngiang serupa deru-deram gelombang
Air mata rindu menjelma samudera
Sebab rembulan tak mampu rebah
Hanya menjamah tabah tiada lelah
Di tanah rantau yang tak ramah
Berharap moksa tak akan pernah  tercipta.

Hari-hari merangkai khayal
Sabda jiwa kian riuh
Mengantar rekah kenangan
Pada pangkal pertemuan
Menyampaikan pesan sakral
Sebagai catatan cinta kesekian.

Annuqayah, 2019


AKU DAN KAU ADALAH KERIANGAN

                        : Husnol Khotimah                 

Tiada yang yang perlu kau kenal sebagai duka
Manakala dadamu sesak oleh luka.
Aku akan setia menyajikanmu teduh
Sampai kau mampu membunuh keluh.

Dan seterusnya, aku akan senantiasa riang menjelma wadah
Apabila air matamu tumpah.
Sebab, aku dan kau adalah sepasang keriangan
Tempat terkubur segala yang bernama kesedihan.

Matanair rubaru, 2019.


SURAT PENDEK UNTUK KHOTIM

Pada senja yang tak memihak
Pada malam sejenak
Aku berteriak dalam serak sajak
: aku merindukanmu kasih.

Annuqayah, 2020.


KEPADAMU

Bila sungai nil yang memanjang di mataku
Tak mampu menampung ritmis tangis di pundak waktu.
Maka suguhkanlah  sesungging senyummu
Sebagai utusan surga paling teduh
untuk membuatnya reda.

Segeralah!

SMA 1 Annuqayah, 2020.


MONOLOG KESUNYIAN

                    : Husnol Khotimah

Seperti memburu sunyi di jantung matahari
Engkau kembali menelisik detak nadi
Mengisi ruang paling sepi: hati.

Annuqayah,2020.


SEGALA YANG TUMBUH MUASAL DARI ENGKAU

Sungguh kau telah ajari aku menanam benih diksi
Hingga kebun imajinasiku tumbuh penuh puisi.

Kamar, B/33.

 

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

One Comment

  1. Aku suka SURAT PENDEK UNTUK KHOTIM. ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *