1.
empat pengembara muda memutuskan meminta
menjadi anak-anak lagi, ketika sebuah lampu tua
mereka temukan di perjalanan, “kita tak akan lagi
bingung soal cinta, atau patah hati.”
karena perasaan kadangkala terbagi seperti
bertemu persimpangan, kanan, kiri atau lurus saja
kemudian mereka berdebat arah mana lebih cepat
untuk mencapai kebahagiaan.
kecuali dalam pendakian, mereka bersepakat
untuk mencondongkan badan lima belas derajat
agar berkurang beban yang mesti ditopang
agar beringsut sakit yang harus diapit
2.
karena kehidupan adalah bagian dari kesalahan
mereka begitu ingin membenahinya
melihat sepeda, ada rindu yang ingin mengayuhnya
sampai jauh, sampai bertemu sebuah air terjun
dimakamkan perasaan, dalam sebuah genangan
suatu hari, mereka akan tenggelam. terendam.
3.
seseorang yang kemudian tersesat, menyeberang
dari kayangan. suara ombak tidak berisik
ia memutuskan tertidur dan bermimpi
bertemu lagi seorang gadis yang akan membuatkan
secangkir teh dan semangkuk cium di pagi hari
tetapi tak ada bis sore itu, yang bersedia
mengantarkannya ke sumbawa. padahal cahaya
sudah berangkat menuju kepulangan. juga
satu per satu cinta telah pergi, mencari cara
terbaik untuk kembali dan dikatakan.
seseorang yang kemudian tersesat, bertaruh
jika tuhan benar ada, ia pasti akan sampai
dan sampailah dia, tetapi di hatinya ia masih
tak yakin, apakah tuhan benar-benar ada?