Curug Leses

Keindahan Tersembunyi Air Terjun (Curug) Leses di Candirenggo, Kebumen

Kepulangan ke Tambak, Banyumas, Minggu kemarin  membawa pengalaman plesiran yang beragam. Salah satunya, perjalanan ke Curug Leses. Nggak tahu kenapa, kok ikut-ikutan disebut Curug Leses, bukan Air Terjun Leses, atau Grujugan Leses sesuai bahasa Jawa. Secara, curug kan bahasa Sunda. Nah, curug yang terletak di Candirenggo, Kebumen ini menyimpan keindahan tersembunyi lho.

Curug Leses

Sebenarnya tidak sengaja ke sini. Awalnya malah mau ke Cipendok. Eh, malam sebelum keberangkatan, sepupuku berkunjung ke rumah bulik (tempat aku menginap). Sepupuku punya anak yang seusia kelas 2 SMA. Hobinya bertualang. Ngobrol-ngobrol, katanya ada curug yang dekat dan airnya jernih. Kalau Cipendok, airnya keruh sekarang sejak dibangun pembangkit listrik di sungai di atasnya.

Jadilah besoknya kami mengendarai motor ke arah Goa Petruk.  Tepatnya di Air Terjun Leses di Dusun Karanggondang, Candirego, Kecamatan Ayah, Kebumen.

Curug Leses ini masih alami, belum dikelola sebagai tempat wisata resmi. Kami memarkirkan motor di belakang rumah warga. Lalu, kami berjalan sekitar 300 meter saja. Rutenya terbilang mudah. Hanya ada satu tanjakan yang cukup sulit karena tanahnya berpasir batu. Saat pulang, aku tergelincir di situ dan jatuh terduduk. Memang susah buat orang gemuk turun di permukaan tanah berelevasi lebih dari 45 derajat.

Curug Leses ini punya dua mata air terjun. Salah satu alirannya berketinggian 8 meter. Aliran satunya sekitar 5 meter tingginya. Sayangnya, karena musim kering, aliran kedua yang tingginya 5 meter itu sedang tidak mengalirkan air. Sedangkan aliran yang lebih tinggi mengucurkan air dengan debit kecil.

Curug Leses

Untunglah kolam di bawahnya masih mempesona. Sebagian besar kedalaman kolam tersebut hanya 1 meter. Namun, ada bagian yang kedalamannya melebihi 5 meter lho. Jadi, kamu harus berhati-hati saat berenang di sini. Pastikan ada temanmu yang jago banget berenang buat jaga-jaga. Ya, namanya juga alam, mistis atau tidak, siapa yang tahu yang akan terjadi.

Curug Leses

Aku membayangkan kalau musim hujan, air terjun ini akan cantik sekali. Katanya, lebih pas lagi ke sini kalau musim durian, sebab di sepanjang jalan akan banyak warga sekitar menjual buah durian dengan harga murah mulai 20 ribuan. Durian khas dari Desa Candirenggo lho. Matang di pohon.

 

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *