Ai Nyember

Air Terjun Ai Nyember di Sumbawa

Air terjun Ai Nyember adalah salah satu air terjun di Sumbawa, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota. Saat ke sana, aku mengendarai motor tidak sampai setengah jam ke tempat parkiran motor bersama teman-teman Adventurous Sumbawa.

Air terjun Ai Nyember terletak di Desa Selang, setelah Kerekeh, Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa. Desa ini kira-kira 13 kilometer dari pusat kota Sumbawa.

Parkiran motor yang dimaksud bukan parkiran motor yang ada penjaga, tapi hanya tanah kosong. Jadi sebaiknya siapkan kunci ganda buat motormu, dan jangan bawa helm yang bagus, ya.

Ai Nyember

Dari sana, kita akan treking melewati sungai. Sebenarnya bisa saja melewati sisi sungai, areal persawahan. Tapi, lebih mengasikkan kalau berpijak dari batu ke batu di sepanjang aliran sungai. Sambil sesekali harus mencelupkan kaki, melawan arus sungai.

Jangan khawatir, sungainya tidak dalam, dan arusnya masih bisa ditoleransi. Perjalanan treking lewat sungai ini pun tidak memakan waktu lama. Tidak sampai setengah jam juga.

Nah, Air Terjun Ai Nyember berada di sebelah kiri sungai, sangat tersembunyi. Suasana mistis datang begitu kami sampai di “pintu masuk”. Sebab ada irama merdu tertentu yang terdengar. Kata Taufik, sebelum masuk ke sini, kita harus mengucap salam terlebih dahulu, dan jangan lupa cuci tangan dan kaki di “kolam kecil” (ada cekungan batu dengan genangan air). Aku yang pendatang menurutinya saja sambil berdoa kepada Yang Maha Kuasa.

Ai Nyember

Lanskap menuju air terjun tak kalah mistisnya, sebab batu-batu seperti terpahat menyerupai kursi-kursi panjang penonton. Kesan yang kurasakan, wilayah air terjun ini seperti sebuah kerajaan. Kerajaan jin mungkin.

Nama Ai Nyember sendiri artinya air yang menyembur. Mungkin  karena sifatnya yang musiman, menyembur kalau musim hujan datang. Mungkin juga karena banyak orang melompat, sehingga airnya seperti menyembur setelah dilompati.

Ai Nyember

Tingginya mungkin sekitar 20 meter. Beberapa teman mencoba naik ke tebing tempat melompat yang tingginya sekitar 5 meter. Kolamnya cukup dalam, karena ketika menyelam, tangan tidak terlihat saat menjejak tanah. Jadi, aku tak berani melompat, terlebih suasananya mistis. Gimana kalau tiba-tiba ada ular besar muncul dari sana kayak di film-film kan? Jadi, aku hanya puas berendam di pinggir-pinggirnya saja.

Ai Nyember

Setelah puas mengambil foto, makan (harus bawa bekal ya), kami pun pulang. Karena cuaca mulai terik, gerah rasanya. Kami memutuskan berenang di sungai, mencari tempat yang asik untuk berenang. Dan ternyata ketemu, ada semacam “kolam” di sebuah sisi sungai, mengingat secara alami, air tertampung oleh bebatuan yang mengelilinginya. Air yang terperangkap itu didukung keberadaan dua batu besar di pinggirnya, sehingga kami bisa puas melompat.

Ai Nyember Ai Nyember

Jadi, kalau kau berwisata ke Sumbawa, aku rekomendasikan datang ke tempat ini. Lebih bagus kalau musim hujan ya. Biar lebih banyak airnya. Kuy.

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *