Penat dengan kepadatan Kota Jakarta? Setelah 5 hari kerja bergelut dengan pekerjaan di kantor dan kemacetan ibukota ditambah tekanan atasan? Mudah kita bilang, week end ke Bogor atau ke Bandung saja dong. Namun, apakah perjalanan ke keduanya menjamin bisa bebas penat juga?
Sudah dalam beberapa tahun terakhir, mau ke Bandung itu rasanya malas banget. Padahal aku punya rumah di Cigadung (dekat Dago Atas). Dulu, sempat tinggal di sana mulai 2013 sampai pertengahan 2016 sebelum pindah kerja ke Jakarta. Sekarang, adikku yang menempati.
Kenapa malas? Macet. Kalau pulang ke Bandung hari Jumat malam, macetnya luar biasa. Pernah bahkan, baru tembus sampai 7-8 jam. Sekitar tol Cikarang menjadi penyebabnya.
Solusinya? Naik kereta! Ya, perjalanan paling nyaman ke Bandung dari mana saja dengan pesan tiket kereta di Traveloka. Namun, yang patut jadi perhatian adalah kalau mau pergi week end ke Bandung, jangan pernah mendadak. Rencanakan jauh-jauh hari. Kusarankan paling lambat 3 minggu sebelum rencana keberangkatan sudah memesan tiket. Kita masih bisa lebih leluasa memilih jadwal kereta api Bandung. Paling enak sih berangkat setelah makan malam, 18:45. Sampai di Bandung tidak terlalu malam, sekitar pukul 22.00.
Ya, perjalanan kereta ke Bandung cuma menempuh waktu 3 jam 15 menitan. Risikonya juga lebih rendah. Sampai di gerbong, duduk di kupe yang sesuai tiket, tidur. Bangun-bangun sudah sampai.
Bila dari Jakarta, selain dari Gambir, lalu berhenti di Stasiun Bandung, kita juga bisa naik dari Stasiun Pasar Senen. Kasus ini biasanya terjadi kalau aku kehabisan tiket naik Argo Parahyangan yang berangkat dari Gambir, Kereta Serayu. Ekonomi. Berangkat jam 9 malam. Turunnya di Kiaracondong. Harganya lebih murah dari ekonomi Argo Parahyangan yang paling murahnya 110 ribu. Cuma 63 ribu. Tapi, ya sebangku ada yang bertiga. Sempit sih.
Beberapa alasan orang liburan akhir pekan ke Bandung
Sebenarnya kenapa sih banyak orang pengen liburan akhir pekan ke Bandung? Wah, Bandung memiliki sejuta pesona sih. Kalau ke Bandung, aku pasti memiliki alasan lain selain menengok rumah dan adik.
Wisata Kuliner
Alasan pertama adalah wisata kuliner. Dalam kesempatan lain mungkin aku akan secara khusus mereview tempat makan enak di Bandung. Namun, jajanan jalan di Bandung selalu bikin aku kangen.
Pertama, sarapan. Nasi kuning Bandung itu rasanya beda. Di Cigadung, ada jualan nasi kuning yang enak. Di Tubagus Ismail juga. Begitu pula bubur ayamnya. Bubur ayam Bandung khas nggak pakai kuah. Beda dengan bubur ayam Jakarta atau bubur ayam Palembang. Belum lagi ada kupat tahu Bandung. Dan Lontong Padang? Hah, ke Bandung makan Lontong Padang? Iya, cobalah makan Lontang Padang di pertigaan Borma, Cikutra, enak banget.
Untuk makan siang, memang enaknya di warung-warung. Karena aku pernah kuliah di Matematika ITB, meski tidak sampai lulus, jadi makan siang juga biasanya aku sekaligus nostalgia. Aku akan pergi ke sekitaran kampus ITB lalu makan di kantin Salman yang tersohor di kalangan mahasiswa. Aku juga bisa masuk ke kampus lalu makan di kantin GKU Barat. Bisa juga aku akan makan di Gelap Nyawang. Rasa hotel bintang lima, harga mahasiswa. Hemat. Oh iya, di jalan Ganesha juga ada lho gerobak mi ayam yang enak banget.
Sedangkan makan malam adalah waktunya reromantisan. Kita bisa pergi ke Punclut atau resto-resto sederhana lain di kawasan Dago Atas.
Kalau aku sih biasanya ke Rumah Kopi sama istri (dan buntut sekarang dua). Di sana kami akan melihat lautan lampu kota Bandung, sambil makan bakso atau mi ayam (serius mi yaminnya enak banget) dan segelas kopi hangat.
Mantab jiwa!
Wisata Alam
Ke Bandung juga berarti berwisata alam. Sebenarnya sih, alamnya sudah keluar dari kota Bandung ya. Air terjun banyak di Bandung Barat dan Subang. Mandi air panas juga ke Ciwidey yang di luar kota.
Terakhir liburan ke Bandung itu beberapa bulan lalu. Aku sempat treking bersama istri dan kedua anakku di Curug Tilu Leuwi Opat. Aku pikir lokasi ini adalah lokasi yang lengkap buat liburan ke alam bersama keluarga. Air terjunnya banyak. Arena bermain anaknya ada. Asik.
Wisata Belanja
Nah ini nih, asiknya ke Bandung juga saatnya belanja. Belanja kaos bisa di distro-distro di Jalan Riau. Mau yang spesial? Belanja barang bekas di toko semisal Babe. Aku sih suka cari-cari sepatu dan peralatan olahraga di sana.
Atau juga ke Gasibu. Meski aku trauma karena pernah kecopetan hape di Gasibu.
Kalau mau ke Mal, banyak! Paling favorit sih kalau aku ya, ke Ciwalk. Ada banyak cerita yang pernah terjadi di sana
Menikmati Car Free Day di Dago
Aku pikir wajib hukumnya Minggu pagi ke CFD Dago. Di sini kita bisa saksikan berbagai keseruan. Mulai dari pawai komunitas hingga pertunjukan seni. Kita juga bisa mencicipi berbagai makan murah termasuk yang dijual oleh hotel-hotel di Jalan Dago.
Namun sayangnya, niat menghirup udara segar itu ternodai karena ada saja orang yang merokok di CFD. Entah di mana pikirannya, CFD ada agar bebas asap kendaraan bermotor, eh dia malah sibuk mengasap.
Oleh-oleh Bandung
“Dari mana kamu?”
“Dari Bandung, dong!”
“Mana oleh-olehnya!”
Jangan lupa belanja oleh-oleh ya. Bandung punya sejuta oleh-oleh. Kalau habis dari Bandung ya pasti akan ditagih oleh-oleh.
Mau yang murah dan banyak? Ke Pasar baru! Kita bisa beli berbagai amcam keripik, dodol, sale pisang. Mau yang spesial? Kue-kue artis juga ada. Kartika Sari paling jadi incaran bila oleh-olehnya makanan.
Pasti tahu Kartika Sari ‘kan? Dulu awal nge-hits karena Bolennya. Ada varian Bolen pisang keju, cokelat, dan rasa durian. Sekarang? Banyak banget. Bolu gulungnya juga enak banget lho. Selain itu juga ada Bolu Susu Lembang.
Gimana, apa masih kurang alasannya untuk berakhir pekan ke Bandung? Aku sih sudah pengen banget ke Bandung lagi, tapi nunggu jadwal kosong dulu nih. Sok sibuk ceritanya!
Sekarang mah liburan gitu lebih mudah. Di Traveloka. ada fitur baru. Namanya Traveloka Paylater. PayLater adalah ini cicilan tanpa kartu kredit. Metode pembayaran ini berlaku untuk semua produk yang tersedia di Traveloka, kecuali untuk produk Pembayaran Tagihan dan Produk Konektivitas. Jadi, selain tiket kereta, kamu bisa sewa hotel pakai ini.
Yuklah, ke Bandung, janjian kita!
Oalah pernah di ITB juga toh, super sekali novelis kita ini.
Do tapi bro
Bandung mah sudah jadi tempat wisata favorit semua orang, emang sih macetnya luar biasa, tapi tetap saja Bandung menjadi primadona berwisata, asik juga ya nyobain ke Bandung naik kereta, belum pernah soalnya.
Alasan terbesar saya berlibur ke Bandung… pastinya karena wisata kulinernya he..he… he… Cuma berapa kali berakhir pekan ke Bandung, macetnya luar biasa makanya kalau liburan ke Bandung seringnya pas weekdays.
Terakhir ke Bandung, November tahun lalu, suami cemberut habisss..Sabtu pagi berangkat, teteup 8 jam di jalan, dari Joglo-Jakarta Barat..hiks
Jadi ingat kunjungan sebelumnya, kami naik kereta pakai Traveloka dari Gambir….cepet dan enggak pakai macet.
Duh jadi kangen kulineran dan bebelian di Bandung
Bandung emang selalu ngangenin. Aku tuh kangen makan bakso pake indomie di mesjid agung. Huhu ngidam dah sekarang
wuahhhh,…kantin GKU barat itu fenomenal ya mas. hehehe. oia, lontong padang uni yang di simpang dago juga enak. Klo ngomongin kartika sari, duuuh kue gulung pandan coklat pisangnya itu…sekotak bisa tak habisin sendirian mas.
Ya allah, kangen makan di kantin salman juga. ampun deh masnya…saya jadi kangen mmmbandung.
btw rumah kopi teh yang dimananya mas? saya malah belum pernah kesana.
macetnya ini lho, tapi kalo liburan hari biasa gitu kalo ke bandung apakah sama macetnya? udah lama gk ke bandung nih
Wah seru, aku ada rencana juga wiken ke Bandung, prnah kulakukan sekali tapi gak sempet jelajah2 mana2, paling banter keliling dan kulineran sekitar hotel doank krn pas itu kami ke sana dalam rangka kondangan wkwkwk. Seru jg nih kyknya kalau ikutan CFD-an di Dago 😀
Untuk tempat-tempat yang bisa dijangkau dengan kereta api, saya juga memilih naik kereta api untuk transportasi. Murah, meriah, dan nyaman…
sudah beberapa kali dikirimi foto oleh-oleh dari lembang itu, dan yang ngirim selalu bilang “ayo main ke Bandung Lagi”. Semoga tahun ini bisa mampir bandung lagi