Resep Pempek Ikan Gabus Ala Kawan Kompasianer Palembang

Sebuah pesan masuk. Yuk Kartika, kawan di Kompasianer Palembang yang pernah menulis resep pempek ikan gabus, bilang akan mengirimkan pempek. Pempek ikan gabus asli bikinan home-made Palembang. Kayaknya, aku dapat jatah khusus karena Kompasianer Palembang baru saja menggelar silaturahmi, makan pempek bareng. Aku yang Kompasianer Palembang cabang Bogor cuma bisa ngiler melihat foto-foto mereka.

Dan, pempek ikan gabus itu datang hari ini. Pengiriman cepat, hanya satu hari. Tertera pesan, “Rebus dulu pempeknya hingga apung. Setelah itu goreng di atas api kecil.”

Gianna makan pempek

Kutunaikan sore ini. Setengah isi paket berisi pempek lenjer ikan gabus asli tandas. Enak. Memang beda rasa pempek asli ikan gabus. Resep pempek ikan gabus ini bagaimana, ya?

Baca Juga: Sejarah dan Jenis Pempek Palembang

Resep Pempek Ikan Gabus

Buat yang belum tahu, ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah: dolak Kapuas Hulu, Kalbar, bocek dari riau, aruan, haruan, kocolan, bogo, bayong, bogo, licingan, kutuk, kabos, gabos, rutiang dan lain-lain. Jadi, di berbagai daerah harusnya juga bisa membuat pempek ikan gabus dengan menerapkan resep pempek ikan gabus ini.

Bahan Pempek Ikan Gabus

  • 1 Kg Daging Ikan Gabus Giling
  • 600 ml air es
  • 800 gram tapioka tani bogor
  • 50 gram garam
  • 1 sdt bawang putih (blender) atau bubuk
  • Sedikit gula/penyedap rasa
  • 2 butir kuning telur
Foto Pempek: Kartika Kariono

Cara Membuat Pempek Ikan Gabus

Siapkan  1 kg daging ikan gabus giling. Ingat ya, berat ini sudah digiling, sudah difillet dipisahkan dengan tulang dan kulitnya. Ikan yang dipilih selain ikan gabus/haruan, bisa ikan kakap atau tenggiri. Bisa juga memakai udang.

Campur ikan dengan air es sebanyak 600 ml. Atau bisa juga cukup 500 ml. Aduk rata dengan daging ikan tadi. Pastikan adonan diaduk sempurna, kalau perlu kita memakai mixer/food processor.

Masukkan 50 gram garam, aduk rata, jangan takut pakai garam, soalnya fungsinya untuk mengikat adonan. 

Untuk bahan tambahan (boleh diskip),  1 sdt gula atau sedikit MSG (jika menyukai), 1 SDM bawang putih cincang, dan dua butir kuning telur. Boleh diskpi karena bawang putih fungsinya untuk membuat pempek lebih harum, dan penggunaan kuning telur agar jadi lebih lembut saja.

Lalu, masukkan adonan ke dalam freezer sekitar 10 menit. Siapkan air dan kompor untuk merebus air. Siapkan air dalam jumlah yang cukup banyak sampai benar-benar mendidih supaya tidak lengket di panci.

Keluarkan adonan dari freezer, campur dengan 800 gram tapioka/aci/sagu aduk rata dan masukkan dalam freezer kembali.  Aduk pakai spatula, jangan pakai tangan, adonan itu dingin, lebih nyaman pakai spatula. 

Takaran tapioka sesuai selera suka rasa ikannya, kalau saya yang 800 gram, tetapi yang suka pempek yang sangat terasa ikannya pakai tepung tapiokanya 500 gram saja (dengan catatan airnya tadi hanya pergunakan 400 ml saja). 

Aduk asal rata, jangan terlalu banyak mengaduk apalagi diuleni pakai tangan seperti membuat donat.


Nah, itulah resep pempek ikan gabus ala Kompasianer Palembang, Yuk Kartika. Ini sih kedua kalinya aku dikasih pempek-pempek sama kawan Kompasianer Palembang.

Pertama kali dikasih oleh-oleh pempek waktu tugas ke Palembang. Di sana kami ngopi cantik. Dan Omnduut, blogger ternama asal Palembang itu ternyata baru bikin toko pempek. Dia memberiku dua kardus pempek-pempek. Banyak banget.

Rasanya juga enak banget. Karena pulang ke Palembang dalam rangka tugas, yang benar-benar padat (bahkan ga bisa balik ke rumah ortu), nggak sempat juga aku beli oleh-oleh. Berkat Omnduut, aku jadi bisa bagi oleh-oleh ke tetangga deh.

Buat kawan-kawan yang mau mencoba resep pempek ikan gabus di atas, silakan ya. Kalau sudah berhasil, jadi, dan mau kirim-kirim, ini juga ada tips agar pempek tidak basi di perjalanan.

Ah, makasih Yuk Kartika, makasih kawan-kawan Kompasianer Palembang. Memang kita tidak pilih-pilih teman, tapi alam selalu memilihkan teman yang baik buat kita.

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *