Veteran
Berikan aku pistol dari seorang veteran yang berkarak dan terbengkalai
untuk membuat bianglala
monumen peringatan
keberanian veteran
di laga pergulatan
antar dunia.
Kusapu air mata yang mengalir dari keningku
hingga sampai waktu ini
aku masih menyimpan cerita tentang veteran
tidur di medan laga.
Tandu tombak
juga topi berhiaskan peluru
masih menjadi penghias ranjangnya
di sebuah tanah lapang yang kini jadi gedung laga
permainan olahraga.
29 Maret 2020
Seorang Anak
Gelisah seorang anak
yang berlari tenpa henti
tanpa kenal waktu dan
tak kenal siapapun
di pohon tombak-tombak yang patah dan kini
jadi rimbun belukar.
Seorang anak mencari
ayahnya yang tak memberi surat
dari tugas warna jingga.
Langit bertirai merah
menutup kota-kota.
Perahu lapis baja
karam di persinggahan.
Seorang anak yang usai lagi
pulang dari pencarian
mencari ayahnya yang tidak
lagi memberi kabar.
1 April 2020
Baca Juga: Puisi Pringadi Abdi Surya
Sang Revolusioner
Tidak tepat
bilakah manusia dari tempat terpencil
mendekap keinginan nasionalis yang runtuh dari diktator-diktator,
muncul lagi
dari revolusi-revolusi waktu itu.
Manusia itu
kini orang bersepatu kulit hitam tebal.
Menyusup di belakang rumah-rumah,
Menjadi ketakutan bagi
para bangsawan yang korup
dengan budak-budak yang diikat di atas pagar.
ditali di pinggir tebing.
2 April 2020
Rumah Perahu
Manusia berumah perahu
di tebing.
Angin tebing lirih
menidurkannya
setiap malam
di atas ranting-ranting pohon jati
perahu manusia itu masih ada.
2 April 2020
Sedap Malam
Bau bunga sedap malam
hilir mudik silih berganti.
Rupa juga tahun
masih bersemi.
Kabut gunung yang terurai
di lembah-lembah kedamaian.
Duri-duri salak,
pun masih menancap di ekor jalan setapak.
Kotor oleh sekumpulan
kerbau dungu,
berpaling dari rumput hijau
ditampar angin dengan keras
dan paksa
kembali ke kabut yang tinggi.
3 April 2020
Puisi ini diikutsertakan dalamĀ lomba menulis puisi. Silakan kirimkan karyamu!