Puisi Pramesti Melyana

Kali ini, dihadirkan 3 puisi Pramesti Melyna, penyair muda asal Purwerojo. Buat kawan-kawan yang mau kirimkan karyanya, silakan.

ARUS TANYA

Menghitung sisa usia di masa muda
Sambil berjalan ke segala arah
Mencari nilai dalam diri
Kenyataan terus berputar di titik yang sama

Sesekali merutuki keputusa
Sesekali mensyukuri keputusan
Layaknya siklus yang tak ada ujung
Mencoba partisi apa yang salah dan apa yang sudah benar

Tapi,
Definisi salah dan benar itu seperti apa
Mulai meragukan atas apa yang telah dilakukan
Dan hanya bisa termangu di pojokan

Demotivasi kesekian kali terjadi
Berdiri tegak tanpa ada pegangan
Hanya bersandar kepada-Nya
Cukup banyak pertanyaan datang namun ada yang tak terselesaikan

Tidak bisa dijadikan kewajaran terus seperti ini
Mulai pisahkan ulang
Tata kembali dalam keadaan tenang
Akhiri dengan yakin pasti ada sisi terang

Kesunyian yang mengikat waktu fajar

Lantunan suara yang terdengar samar di balik pintu
Di setiap langit yang memekat
Hingga fajar yang terasa ketika pintu terbuka

Aku ingin masuk dari pintu manapun yang kumau
Itulah alasan yang mambawaku sebelum waktu fajar datang
Fajarku sangat sunyi
Kuyakinkan bahwa langit-Mu meramaikan,
Mereka yang menahan beratnya untuk membuka mata

Perlahan
Berjalan di kesunyian menyenangkan
Mungkin sedikit menjauh dari hamba-Mu
Namun, melangkah lebih dekat dengan-Mu

Ternyata keyakinan tulus,
Engkau tak menggagalkan kesunyianku di setiap malam
Tangan-tangan yang selalu merangkul bahuku,
Adalah buah dari tangan yang selalu ku angkat untuk-Mu
Kegelisahan yang perlahan terlunturkan oleh bait per bait harapan

Di Antara Manusia

Setangkap sinar malam
Merujuk rembulan salam
Kota kembang tepat di dalam

Bukankah ini yang kita lihat?

Meretas zaman yang tak karuan
Sampai mata langit pun menjaga
Menanti lahirnya perbaikan

Pena tenggelam warna-warni
Satu sama membenahi
Terayu gelak tawa hati
Macam latar menghiasi

Lalu,
Cerita fana bertabur fantasi
Di penghujung senja kulminasi
Terekam jejak nan abadi

Teruntuk para pengisi
Pengisi dari setiap sudut sisi
Penghilang aroma sunyi

Rupanya sang hero datang menemui …
Menjelma menjadi partisipan masa kini
Dimensi ruang yang
mempertemukan kami
Dalam tenggang yang tak terlampaui

Kini telah dijajaki
Hanya untuk kukenali
Mereka mereka yang mengagumi

Pramesti Melyna, dilahirkan di Purworejo, 26 Oktober 1996. Penulis dengan latar belakang ilmu eksak yang menyukai sastra terutama puisi. Karya puisinya pernah termuat dalam antologi bersama yang diterbitkan oleh Oase Pustaka (2017) dan Ellunar Publisher (2018). Saat ini sedang melanjutkan kuliah Magister Matematika, di Universitas Gadjah Mada. Penulis dapat dihubungi melalui surel melynapramesti@gmail.com atau Twitter: @mlynaprmst

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *