Puisi Dita Dwi Cahyani

Kali ini, Dita Dwi Cahyani hadir untuk teman-teman semua. Buat kawan-kawan yang ingin mengirimkan puisi ke Catatan Pringadi, silakan simak syarat dan ketentuannya di sini. Simak juga puisi-puisi lainnya ya.

Yang Terbuang

Aku bagian dari hilir yang terbuang
Dari gerombolan serigala yang tengah berpetualang
Menerkam,  lalu dibunuh usai berjuang
Hingga maut menikam, sebuah masa yang usang

Akulah serigala yang terbunuh itu
Merapal sayat belati yang kian memilu
Aku hilang bersama sang waktu
Terkecoh dengan mangsa yang meracuni napasku

Suatu hari, tunggulah
Jiwa tangguhku tak pernah lelah
jauh di bawah tanah, debar masih membekas sebuah adorasi
Aku pasti kembali suatu hari nanti

Hutan-Hutan Aksara

Hilang jejak
Dalam belantara aksara
Mulai retak
Lisan tak mampu berkata

Serunai damai membisu
Bersembunyi dari sang rasi
Ufuk bintang kian merindu
Dalam lautan tertopang sepi

Jatuh kesekian dalam galaksi
Menyelami samudra kata
Terperangkap dalam rimba
Lalu akhirnya, tak mampu kembali

Menikam Jejak

Lembayung senja melambai
Sebuah seruan perihal damai
Sajakku kian meramu permai
Sapu haus yang tak pernah usai

Prasasti telah terpatri
Merekam jejak yang hilang
Terhanyut oleh sang memori
Dalam masa yang kian datang

Saat harimau tak lagi ditakuti
Jejak masih terukir abadi
Kala tak lagi terbenam mentari
Langkah ini tak mau berhentk

Sebaris Kenangan

Lengkung tawa tertabrak takdir
Yang berkata perihal getir
Cinta teramu katanya hanya semu
Rindu membuncah dianggapnya gundah

Remuk sudah
Kenang yang usang berantakan
Tertelan pahitnya kopi
Dalam cangkir hatimu

Dalam ufuk niscaya
Kita tertulis sebagai dongeng belaka
Melompat di atas takdir
Mungkin adalah pilihan

Ayo kita cari tempat
Di mana kenang tersimpan rapat
Ia bernama hati
Susah mati

Gerobak

Kayu-kayu usang terngiang
Dalam samudra berteduh
Mencari bebatuan karang
Terlahap ombak bernama rapuh

Kaki masih berkelana
Dengan gerobak waktu
Menikam terik di dada
Menyepakati teduh nantinya

Sampai pelita surya dipadamkan
Roda koyak masih berjalan
Ruh kita belum padam
Dalam hampar temaram

Biodata Penulis

Dita Dwi Cahyani adalah mahasiswi UIN Sunan Ampel. Ia memiliki hobbi menulis puisi dan artikel ringan. Beberapa karyanya pernah di muat dalam berbagai media online dan koran. Selain itu, ia telah menerbitkan 8 buku solo dan beberapa buku antologi bersama dengan penulis lainnya. Penulis dapat dihubungi melalui:

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *