Perjalanan Seru ke Solo dan Tawangmangu

Seru. Itulah yang kurasakan saat melakukan perjalanan ke Solo dan Tawangmangu, Karanganyar. Di Solo aku tidak banyak melakukan aktivitas sih, karena dipenuhi jadwal rapat koordinasi kantor. Namun, sebelum dan sesudahnya, aku mengunjungi berbagai tempat. Mulai dari air terjun Jumog, air terjun Grojogan Sewu, air terjun Parang Ijo, Candi Sukuh, hingga river tubing di Goasari.

Air Terjun Jumog

Air Terjun Jumog
Air Terjun Jumog

Air terjun Jumog (Njumog) tepatnya berada di lereng Gunung Lawu, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.

Ada dua pintu masuk ke Jumog. Pertama, lewat atas. Dari pintu atas, kita akan menuruni 116 anak tangga. Bagi yang suka treking, pintu ini sangat kusarankan. Kami tentu lewat pintu ini, meski alasannya karena belum tahu ada pintu bawah yang lebih landai. Harga tiket masuknya hanya 5000 per orang untuk wisatawan lokal dan 15000 untuk wisatawan asing.

Pemandangan di  Air Terjun Jumog sangat indah. Aliran air terjun terbelah menjadi dua bagian menimbulkan kesan adanya dua air terjun. Suasananya sejuk, asri, dan terawat. Airnya dingin sekali.

River Tubing di Goa Sari

 

Goa Sari River Tubing terletak di lereng Gunung Lawu atau di Seguwo, Puntukrejo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Tepatnya di tengah-tengah rute dari terminal Karangpandan menuju Candi Cetho dan Candi Sukuh, searah dengan Air Terjun Jumog. Saya lihat Google Maps, jaraknya hanya 30-an kilometer. Tak ragu, segera saya menyewa motor dan berangkat ke sana.

Yang unik adalah di tempat ini memang betul ada Goa. Awalnya hanya goa kecil, lalu sang pemilknya Sunarto, seorang guru SD, melakukan penggalian, pembentukan relief-relief selama kurang lebih 3 tahun. September 2011 goa ini diresmikan. Tarif masuknya hanya Rp3.000,-. Saya sendiri kurang berminat untuk masuk ke goa tersebut—karena saya sendirian.

Saya langsung mencoba menu utama, yakni river tubing. Tarifnya Rp25.000,-. Namun, karena saya sendirian, tarifnya dilebihkan. Tak masalah karena saya begitu penasaran dengan sensasinya. Privat river tubing sejauh 2,5 km bersama seorang pemandu terasa murah. Ban besar pun disiapkan bersama perlengkapan dasar: pelampung, helm, dan sepatu anti selip.

Sungai yang airnya berasal dari air terjun Jumog ini cukup deras. Saya grogi dan semakin penasaran seperti apa rasanya menyusuri sungai dengan ban.

Candi Sukuh

Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi Hindu Hindu yang secara administrasi terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tidak jauh dari Jumog atau pun Goa Sari.

Yang unik, untuk masuk ke candi ini kita diwajibkan memakai tetuko. Kain bermotifkan papan catur hitam dan putih.

Air Terjun Parang Ijo

Air Terjun Parang Ijo
Air Terjun Parang Ijo

Tidak jauh dari Candi Sukuh, kita juga bisa menemui air terjun Parang Ijo.

Air terjun Parang Ijo tepatnya di di Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.

Air Terjun Parang Ijo berada di lereng Gunung Lawu. Tingginya sekitar 50 meter. Parang Ijo memiliki arti Parang adalah tebing dan ijo adalah  hijau warna lumut di sekitar air terjun.

Konon, di sini dulu ada pohon tua keramat yang tidak boleh ditebang. Tepatnya, pada tahun 1942, ada pohon tuayang berukuran sangat besar serta warna daunnya hijau. Pohon tersebut dikeramatkan oleh warga sekitar karena tidak bisa ditebang.

Namun, datanglah banjir bandang, atau sering disebut Baru Klinting oleh warga). Banjir itu yang menumbangkan pohon tersebut, lalu membawanya bersama derasnya arus. Namun, pohon itu justru tetap berdiri tegak dan memperoleh tempat yang baru yaitu diantara tebing atau parang. Sehingga, memudahkan air yang mengalir dari atas tebing ke lembah melewati batangnya.

Grojogan Sewu

Untuk mencapai air terjun ini, siapkan staminamu dengan baik. Kurang lebih ada 1250 anak tangga yang harus ditempuh untuk sampai ke air terjun yang megah ini.

Grojogan dalam bahasa Jawa berarti air terjun dan sèwu berarti seribu. Sehingga Grojogan Sèwuberarti air terjun seribu. Meski air terjun di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 81 meter. Ada pula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering.


Selesai puas mengunjungi tempat wisata itu, aku pulang ke Jakarta dengan gembira. Untuk melengkapi perjalanan, aku naik kereta api. Tiket kereta api kupesan jauh-jauh hari.

Beli tiket kereta api enaknya ya online lewat aplikasi Pegi-pegi. Jadwal kereta api bisa dilihat dengan mudah di aplikasi tersebut.

Sekarang udah bukan zamannya beli tiket kereta api pada hari H di stasiun. Tiket kereta api online sudah jadi pilihan. Di Pegipegi, harga jujur dan dan bebas biaya transaksi. Proses pembelian oun cepat dan mudah. Buat kamu yang mau beli tiket kereta api lebaran 2019 juga bisa pesan sekarang juga lho.

Jangan lupa kalau liburan pesan tiket kereta api dan jadikan Solo sebagai tujuan. Selain alam tadi, wisata kuliner Solo juga menarik sebenarnya. Kapan-kapan segera akan kucoba lagi ah ke Solo.

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *