Perubahan iklim secara tak terelakkan telah menjadi kekuatan destruktif yang mengancam hidup manusia setiap saat. Kita menghadapi cuaca ekstrem, seperti banjir bandang, longsor, hingga kebakaran hutan di berbagai daerah. Masa musim tanam dan musim panen makin tak menentu. Seluruhnya berdampak pada lingkungan, relasi antarmanusia, perekonomian, hingga perubahan lanskap sosial dan politik kita.
Pada sisi yang lain, setelah mengguncang berbagai aspek kehidupan, pandemi Covid-19 mendorong manusia untuk melihat dan becermin kembali kepada alam lingkungan. Kita menyadari bahwa kemodernan dan teknologi ternyata tidak selalu menawarkan manfaat sehingga kita mencoba mencari lagi keharmonian di dalam alam semesta. Namun, yang kita dapati ialah ekosistem yang terlanjur beralihfungsi, dieksploitasi, bahkan tercemar.
UWRF meyakini inilah momentum yang tepat untuk ber-mulat sarira, yakni upaya berkontemplasi secara mendalam, terkhusus tentang kehadiran dan peran alam lingkungan bagi masyarakat hari ini. Kami ingin mengajak siapapun, terutama pada penulis emerging, untuk membagikan kisah maupun refleksi mereka tentang masalah-masalah ekologi berdasarkan perspektifnya masing-masing. Bagaimana tantangan perubahan iklim ini secara nyata dihadapi di berbagai pelosok negeri ini, seperti apa upaya-upaya komunitas setempat dalam menyikapinya, hingga siapa saja yang rentan terdampak?
Tahun ini, UWRF ingin mendengar ceritamu dalam fiksi maupun nonfiksi.
Bagaimana Mengikuti Seleksi?
Pemilihan pemenang seleksi akan didasarkan dengan sejumlah kriteria termasuk kualitas karya, prestasi dan konsistensi dalam berkarya, serta dedikasi dalam pengembangan kesusastraan Indonesia. Seleksi ini terbuka bagi penulis berkewarganegaraan Indonesia dengan kriteria umum sebagai berikut:
- Karya fiksi maupun nonfiksi sesuai tematik perubahan iklim dan tantangan ekologi hari ini, dengan kategori:
a. Puisi
b. Cerpen
c. Novel
d. Naskah drama
e. Esai - Tiap penulis hanya boleh memilih sebanyak-banyaknya 2 (dua) kategori dari yang disebutkan di atas,
- Peserta cukup mengirimkan satu karya untuk kategori cerita pendek, novel, naskah drama, maupun esai,
- Khusus kategori puisi, peserta mengirimkan 3 judul karya,
- Ketentuan panjang karya sebagai berikut:
a. Puisi, maksimal 300 kata tiap judul
b. Cerita pendek, maksimal 3.000 kata
c. Novel, satu naskah utuh dan dilengkapi sinopsis cerita
d. Naskah drama, antara 8 – 15 halaman untuk durasi pentas sekitar 30 menit
e. Esai, maksimal 3.000 kata - Setiap karya merupakan asli kreasi sendiri, bukan saduran, terjemahan, maupun plagiasi,
- Setiap karya dibuat dalam kurun 2019 hingga terkini,
- Panitia memiliki hak untuk menerjemahkan serta menerbitkan karya-karya yang terkurasi ke dalam antologi tahunan festival,
- Penulis yang mengikuti seleksi wajib mengisi formulir online yang ada di website https://www.ubudwritersfestival.com/formulir-seleksi-penulis-emerging-2021/
- Batas akhir untuk pengiriman karya jatuh pada tanggal 21 Mei 2021 pukul 23.59 WITA. Nama penulis-penulis yang terpilih akan diumumkan pada Juni 2021.
Apakah Program Penulis Emerging Indonesia?
Program yang ditujukan untuk menemukan calon bintang-bintang sastra muda Indonesia ini sudah diadakan setiap tahun sejak 2008. Emerging adalah istilah yang digunakan oleh UWRF untuk para penulis Indonesia yang memiliki karya berkualitas namun belum memperoleh publikasi yang memadai. Program Seleksi Penulis Emerging Indonesia ini adalah bagian dari komitmen Yayasan Mudra Swari Saraswati untuk mendukung kehidupan masyarakat Indonesia melalui program-program seni dan budaya. Selain itu, tujuan diselenggarakannya program ini adalah untuk menemukan bakat-bakat sastra dari pelosok Nusantara, terutama di
Bali.
Sebagai salah satu komitmen yayasan untuk memberikan ruang dan menghadirkan karya-karya anak bangsa ke hadapan dunia internasional, Festival juga akan menerjemahkan karya-karya terpilih penulis emerging yang telah lolos seleksi tersebut ke dalam bahasa Inggris. Karya-karya mereka juga akan dibukukan dan diterbitkan ke dalam buku antologi dwi bahasa yang akan diluncurkan pada Ubud Writers & Readers Festival.
Karya-karya yang dikirimkan akan melewati tahap kurasi oleh tim program UWRF, kemudian dikurasi kembali oleh Dewan Kurator yang terdiri dari penulis-penulis Indonesia ternama.
Nama anggota Dewan Kurator ini dirahasiakan hingga pengumuman para penulis emerging terpilih. Dalam situasi pandemi Covid-19, panitia mengupayakan hadirnya program yang terbaik bagi tiap peserta terpilih, semisal lokakarya bersama para mentor berikut penerbitan karya secara
daring. Partisipasi peserta secara langsung di lokasi festival akan dipertimbangkan mengingat kondisi finansial serta ketentuan penyelenggaraan yang kondusif semasa pandemi.
Seleksi Penulis Emerging Indonesia ini telah sukses memperkenalkan penulis-penulis Indonesia ke kancah internasional. Banyak di antara para alumni Seleksi Penulis Emerging Indonesia yang terus konsisten berkarya dan menjadi sosok berpengaruh di dunia sastra Indonesia dan internasional. Beberapa alumni Seleksi Penulis Emerging Indonesia ini adalah M. Aan Mansyur (2009), Kurnia Effendi (2010), Avianti Armand (2011), Aprila R.A Wayar (2012), Mario F. Lawi (2013), Faisal Oddang (2014), Norman Erikson Pasaribu (2015), Soetan Radjo Pamoentjak (2016), Ibe S. Palogai (2017), Andre Septiawan (2018), Chandra Bientang (2019), dan masih banyak lagi.
Kontak
Tim Program UWRF
Email: indonesia@ubudwritersfestival.com
Telepon: (0361) 977 – 408