Mitos gerhana matahari cincin ternyata ada di berbagai negara. Pada 21 Juni 2020 lalu, gerhana matahari cincin terjadi di berbagai belahan dunia. Dan hal itu mau tak mau memaksa kita menguak berbagai mitos gerhana matahari cincin yang ada.
Menurut In the Sky, wilayah Indonesia yang beruntung dapat menyaksikan gerhana matahari cincin tersebut hanyalah Indonesia bagian utara, seperti Aceh hingga Papua. Namun, porsi gerhana Matahari cincin di Indonesia pun tidak besar alias hanya sebagian. Paling besar hanya 33% di Maluku utara dan Papua Barat.
Nah, gerhana matahari cincin memiliki mitos-mitos yang berkembang di tengah masyarakat di berbagai negara. ebagian besar mitos tersebut menghubungkan fenomena alam ini dengan sesuatu yang bersifat gaib. Hal ini menyebabkan ketakutan dan timbulnya prasangka dengan sesuatu buruk yang bisa terjadi akibat kemunculannya. Apa saja itu?
Mitos Gerhana Matahari Cincin
Mitos Gerhana Matahari Cincin di China
Legenda dari China percaya bahwa fenomena gerhana matahari cincin merupakan kejadian dimana naga langit memakan matahari. Menurut cerita,masyarakat China kuno pun membunyikan berbagai barang agar naga itu kabur. Sebagai catatan, China sendiri telah mencatat fenomena gerhana matahari sejak 4.000 tahun lalu. Huruf China yang digunakan untuk gerhana, yaitu chih atau shih memiliki arti makan.
Mitos Gerhana Matahari Cincin Bagi Umat Hindu
Menurut mitologi Hindu kuno, Rahu merupakan salah satu asura yang mencoba mendapatkan minuman keabadian atau tirta amerta. Kelicikannya membuat dia dipenggal oleh Dewa Wisnu. Kepalanya mengembara di angkasa, sambil mengejar Surya dan Candra, sebagai pembalasan atas pengaduan mereka kepada Wisnu, sehingga menciptakan gerhana. Di kalangan masyarakat Hindu di Bali, Rahu disebut Kala Rau. Ia diyakini sebagai penyebab terjadinya gerhana.Mitos gerhana Matahari di Amerika menyebut bahwa Pomo, kelompok masyarakat adat yang tinggal di Amerika Serikat bagian barat laut, menceritakan kisah seekor beruang yang memulai pertarungan dengan Matahari dan menggigitnya. Menariknya, setelah menggigit Matahari, disebutkan dalam cerita beruang itu bertemu Bulan dan juga menggigit Bulan sehingga menyebabkan gerhana Bulan. Kisah ini mungkin menjadi cara masyarakat Pomo menjelaskan mengapa gerhana Matahari terjadi sekitar 2 minggu sebelum atau setelah gerhana Bulan.
Mitos Gerhana Matahari Cincin di Amerika Selatan
Mitos yang paling populer di Amerika Selatan ini percaya bahwa fenomena ini terjadi karena matahari dimakan oleh hewan. Merujuk pada legenda Choctaw yang menyebut ada tupai hitam yang ingin memakan mathara. Smithsonian juga menyebut ada legenda yang menyebut Kelelawar Abadi atau Jaguar Langit yang memakan matahari sebagai pertanda akhir dunia. Legenda tersebut berasal dari masyarakat Apapocuve-Guran di Paraguay Timur dan Brasil Utara.
Mitos Gerhana Matahari Cincin di Yunani
Orang Yunani kuno percaya bahwa gerhana Matahari adalah pertanda dewa-dewa yang marah dan dikaitkan sebagai awal dari bencana dan kehancuran. Mitos ini berasal dari penyair Yunani Kuno bernama Arkhilokhos dari abad 7 SM yang berkata gerhana matahari merupakan teror dari Dewa Zeus. Gerhana tersebut pernah terjadi di Pulau Paros, Yunani dan akhirnya pulau tersebut kini menjadi tujuan wisata yang populer.
Mitos Gerhana Matahari Cincin di Suku Tewa
Suku Tewa dari New Mexico percaya bahwa gerhana Matahari menandakan Matahari yang sedang marah dan meninggalkan langit untuk pergi ke rumahnya di dunia bawah.
Mitos Gerhana Matahari Cincin di Suku Inuit
Menurut cerita rakyat dari suku Inuit, dewi Matahari Malina pergi setelah berkelahi dengan dewa Bulan Anningan. Gerhana Matahari terjadi ketika Anningan berhasil menyusul kakaknya.
Mitos Gerhana Matahari Cincin di Benin dan Togo
Orang-orang dari suku Tammari atau Batammaliba, yang bermukim di Benin dan Togo, menggunakan peristiwa gerhana Matahari sebagai momen untuk memberi pelajaran. Menurut legenda mereka, gerhana Matahari menunjukkan bahwa Matahari dan Bulan sedang bertengkar dan satu-satunya cara untuk menghentikan gerhana adalah orang-orang Tammari harus menyelesaikan semua konflik satu sama lain.
Mitos Gerhana Matahari Cincin di Korea dan Vietnam
Cerita rakyat Korea termasuk di Korea Selatan menyebut bahwa gerhana Matahari terjadi karena anjing-anjing mistis berusaha mencuri Matahari.
Di Vietnam, orang-orang percaya bahwa gerhana Matahari disebabkan oleh katak raksasa yang melahap Matahari, sementara budaya Nose menyalahkan serigala karena memakan Matahari