Ketika Pasukan Kecil Menawarkan Kematian

Pasukan kecil menawarkan kematian. Saya tahu mati itu pasti. Tetapi saya tak berniat meninggalkan utang. Barangkali pekerjaan saya di kantor pelayanan perbendaharaan negara bikin pantat ambeien. Tertakdir berspesies homo sapiens bikin saya punya dada yang bisa retak kapan saja. Duh, sama sekali saya tak berniat menyalahkan Tuhan. Tuhan hadir dalam segelas kopi yang lagi-lagi saya teguk malam ini. Dua gelas. Tandas tak berbekas. Ibu menelepon menanyakan kapan punya menantu. Malam ini, saya jadi ingin keluar ke Sudirman, mencari menantu buat ibu. Saya sudah bingung harus ke mana mencari perempuan yang sanggup menahan rasa takut saya pada semut. Saya tidak takut ular. Ular cuma bisa mematuk, meninggalkan bisa. Tetapi saya terbiasa sarapan dengan racun. Minum meneguk racun. Dan menonton acara-acara televisi sehari-hari yang meracuni otak dan pikiran. Hanya semut yang berbaris rapi, menunjukkan kesetiaan pada ratu. Saya takut jadi laki-laki setia. Enam tiga tahun harapan hidup dihabiskan untuk satu wanita, perbuatan bodoh. Begitu senonoh seperti rok mini tiga belas centi di atas lutut. Bikin mata mejelalat. Dan celana jeans yang dipakai jadi terasa ketat. Pasukan kecil tadi masih duduk di beranda. Saya tanyakan surat tugasnya, tidak ada. Pasti pasukan palsu. Akal-akalan busuk buat menakuti-nakuti saya. Saya ke dapur, mengambil linggis. Tuhan konon suka pada linggis buat melubangi telinga makhlukNya yang tuli. Saya tidak tuli. Lubang telinga saya tiga puluh centi. Presiden pernah bermukim di dalamnya. Saya rasa memang hati yang kecil muat di sana. Hanya, hari ini, malam ini, saya belum mau mati. Kecuali Nietsche datang dari neraka, lalu bilang kalau Tuhan telah benar-benar tiada. 

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *