Haruki Murakami: Burung Nejimaki dan Wanita-wanita Hari Selasa

Aku sedang di dapur memasak spaghetti saat wanita itu menelepon. Beberapa saat sebelum spaghetti matang; di sanalah aku, menyiulkan awalan dari La Gazza Ladra-nya Rossini yang sedang diputar radio FM. Sungguh sempurna memasak spaghetti diiringi musik yang pas. Aku mendengar dering telepon tapi membatin, Acuhkan saja. Biarkan spaghetti matang dulu. Hampir beres, dan di samping itu,…

Cerpen Haruki Murakami: Kodok Super Melindungi Tokyo

Katagiri mendapati seekor katak raksasa menunggu dia di apartemennya. Katak yang kekar, berdiri setinggi lebih dari enam kaki dengan tumpuan kaki belakangnya. Hanya seorang laki-laki kecil kurus tidak lebih dari satu setengah meter, Katagiri tentu kalah telak oleh tubuh raksasa sang katak. “Panggil saya ‘Bangkong,’” kata katak dengan suara berat yang jelas. Katagiri berdiri terpaku di…

Cerpen: Oompa Loompa

Dia bukan Charlie. Dia juga bukan Willy Wonka. Tetapi cita-citanya ingin mendirikan pabrik cokelat terbesar di dunia. “Tapi, di Sumbawa, tanaman cokelat tidak akan tumbuh. Lebih baik kau beternak sapi di sini, Teruna…” Kata-kata orang yang skeptis atas keinginannya tidak diindahkan. Dia tahu betul, Sumbawa berbeda nasib dengan Lombok yang tanahnya dapat menumbuhkan apa pun….

Tersesat di Kota Kucing, Haruki Murakami

Di stasiun Koenji, aku menaiki salah satu kereta cepat jalur Chuo. Gerbong yang aku tempati kosong, dan aku satu-satunya penumpang di gerbong tersebut. Hari ini aku tidak memiliki rencana atau kegiatan apapun sehingga aku dapat pergi ke manapun dan melakukan apapun sesuka hatiku. Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan karena sekarang adalah musim panas, udara…

1 2