Puisi Pringadi Abdi Surya di Antologi Bengkel Puisi Rendra: Tribute untuk Si Burung Merak

Maaf, Rendra

Kau mengajar kami cara berteriak,
namun udara telah jadi milik para pemilik gudang.
Suara kami jatuh, sebelum sempat menjadi kata,
lalu bersembunyi di balik punggung waktu
yang tak lagi peduli pada musim atau janji.

Setiap malam, selepas pulang kerja,
kami melihat rembulan hanya sepotong dan merasa:
segala kebohongan adalah cinta
yang gagal menemukan bait pertama.

Di hadapan negara, kami adalah statistik
Hanya perlu percaya bahwa rintik gerimis
akan selalu datang, membasuh debu
                                        di kening orang-orang biasa.

(2025)

Kau Telah Terlambat untuk Tahu Nama Instagramku

Aku sudah sekolah tinggi-tinggi, tetapi ketika hendak bicara
orang-orang bertanya berapa jumlah pengikutku di Instagram.

Padahal sungguh tidak sulit bagiku, menjelaskan kelangkaan,
salah kebijakan pembelian gabah, malu-malunya hubungan
keuangan pusat dan daerah, dan kenapa aku minta Sri Mulyani
harus mundur segera.

Aku ingat dalam suatu video, Rendra, kau membaca puisi dari
tingkat dua, orang-orang menyimakmu mesra, langkah demi
langkah, menuruni anak tangga, dan semakin besar gairah
kertas selesai terlepas, tak dianggap sembarangan buang sampah

Satu pun tak ada yang bertanya berapa jumlah pengikutmu
di Instagram. Tetapi bila punya, kira-kira berapa, ya?

Satu tokoh besar, pembaca puisi hebat, akan turun ke jalan.
Peserta demo berasa menonton pertunjukan. Kubayangkan
Kauhadapi semua polisi dengan perisai besi… dan sebelum
titimangsa, Kau bertanya, sudah follow Instagram saya belum?

Mungkin kita bertemu. Mungkin kita tidak bertemu. Siapa tahu
aktivis yang dulu rajin menggerutu, bisa berubah haluan begitu.
Tetapi kau tak akan.
Burung merak tak akan sudi bersangkar dengan burung merpati.

(2025)

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, Agustus 1988. Sekarang sedang bertugas di Banda Aceh. Buku terbarunya yakni Bersahabat dengan Alien (Elexmedia). Catatan pribadinya sesekali tayang di https://catatanpringadi.com

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *