Kamu sudah menonton Memories of Alhambra? Drama Korea satu itu sukses merengkuh hati penonton. Bukan cuma soal pemainnya yang dibintangi Hyun Bin dan Park Shin Hye, tetapi ceritanya yang benar-benar berbeda membawa penonton ke dunia yang bisa dibilang baru.
Dunia itu bernama Augmented Reality. Augmented Reality atau Realitas tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.
Simpelnya, kita bisa melihat suatu realitas yang berbeda, seakan-akan itu nyata.
Swords Art Online (SAO)
Sebelum Memories of Alhambra, ada banyak anime yang mengisahkan Augmented Reality. Sebut saja yang paling populer adalah Swords Art Online.
Dalam SAO, kita beralih ke realitas tertambah dengan menggunakan suatu alat yang terhubung ke syaraf kita. Saat memakainya kita akan tertidur. Dan saat itu jugalah kita memasuki dunia baru yang berbeda dengan dunia yang kita jalani saat ini.
Risikonya kemudian, ada tokoh-tokoh yang lebih nyaman berada di realitas tertambah. Mereka merasa kehidupan yang dijalani di Augmented Reality jauh lebih menarik dari dunia sebenarnya.
Ready Player One
Premis yang sama dipakai di Ready Player One. Virtual Reality dan Augmented Reality itu menjadi dunia alternatif yang digemari manakala dunia yang sesungguhnya sudah “ditinggalkan”.
Sang pencipta meletakkan Easter Eggs di dalam game yang harus dipecahkan para pemainnya. Mereka yang memenangkan game tersebut akan mendapatkan hak atas game. Diatasnamakan dengan nama si pemenang.
Baca Juga: 10 Fakta Augmented Reality
Pesan Penting Ketiga Drama/Anime/Film Tersebut
Hal yang menjadi simpulan dari ketiganya adalah jangan sampai realitas viirtual ataupun realitas tertambah menggantikan realitas sebenarnya.
Semenarik apapun kita di dunia virtual itu, itu bukanlah kita sebenarnya. Kita punya kehidupan yang benar-benar harus kita urus, kita jalani sepenuh hati.
Virtual reality maupun augmented reality bukanlah tempat pelarian dari realitas sesungguhnya.
Aku pikir, awalnya hal semacam itu hanyalah khayalan. Namun ternyata kini sudah ada lho jasa atau layanan pembuatan virtual reality dan augmented reality betulan.
Salah satunya adalah Smart Eye yang melayani jasa Layanan pembuatan VR dan AR untuk Kebutuhan Bisnis, Industri Manufaktur, Pendidikan dan Hiburan. Bahkan Pak Presiden Jokowi sempat mencoba lho alatnya.
Ya, satu hal yang harus disadari, jangan sampai nantinya realitas virtual itu merenggut kehidupan kita yang sesungguhnya. Seperti halnya ponsel yang disadari atau tidak, banyak merenggut ruang pertemuan langsung yang dulu sering kita rasakan.