Puisi Pringadi Abdi Surya di Antologi Bengkel Puisi Rendra: Tribute untuk Si Burung Merak

Maaf, Rendra Kau mengajar kami cara berteriak,namun udara telah jadi milik para pemilik gudang.Suara kami jatuh, sebelum sempat menjadi kata,lalu bersembunyi di balik punggung waktuyang tak lagi peduli pada musim atau janji. Setiap malam, selepas pulang kerja,kami melihat rembulan hanya sepotong dan merasa:segala kebohongan adalah cintayang gagal menemukan bait pertama. Di hadapan negara, kami adalah…

Puisi Pringadi Abdi Surya di Magrib.Id

Puisi berikut ini dimuat di Magrib.id pada 21 Desember 2021. Sebuah Kalimat tentang Keadilan Kubawa kalimat iniKe balik selimutSebagai peneman rasa takut Di sanalah kusembunyikanMasa kecilkuSetelah paham sia-siaPintu ke mana sajaTak pernah membawaku sampaiKe keadilan Diam-diam aku berandaiBisa keluar bermain lagiTak peduli raungan sirenePertanda jam malamSemua orang terpaksaBerpura-pura tertidur Tapi orang kecilTak boleh bermimpiHanya bisa…

Puisi Pringadi Abdi Surya di Pikiran Rakyat, 22 Juli 2017

Ternyata, aku baru terinformasi, pernah ada 2 puisiku dimuar di Pikiran Rakyat, 22 Juli 2017. Puisi tersebut berjudul Sebatang Pohon dan Aku Menyalakan Lilin Ini Untukmu. SEBATANG POHON ia akan tumbuh selamanya, kau meyakini itukarena menyadari betapa teduh rimbun daunyang tak gugur-gugur meski kemarau sebatang pohon di seberang jalan bukan milikburung karena sangkar mudah dibongkar…

Puisi Pringadi Abdi Surya di LiteraSIP, 29 Juni 2025

Puisi ini sebelumnya sudah tayang di Ruang LiterSIP pada 29 Juni 2025 Sumur Doa ribuan nama—bahkan lebihberbisikdari lumut waktu yang lekatdi dinding perigi. Setiap huruf adalah doa yang tak pernah putus,bagai mata air yang terus mengisimengalir ke atas, melalui corong sepi,menuju alamat yang tak pasti. Sambil menengadah, hanya ada cahaya jatuh,membasuh dukaseolah di sana juga…

Puisi Derek Alton Walcott, Pemenang Nobel Sastra 1992

Derek Alton Walcott lahir di Castries, Saint Lucia, 23 Januari 1930, adalah seorang penulis dari Saint Lucia. Ia memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada 1992. Baca Dulu: Puisi Tomas Transtromer, Pemenang Nobel Sastra 2011 Omerus(Petikan dari Buku Enam Bab XLIV) I Di kota-kota perbukitan, antara San Fernando dan Mayaquez,fajar yang sama menggoyangkan lembing-lembing berbulu di padang tebusepanjang…

1 2 3 56