Bukit Pasir Busung, itulah salah satu tempat yang paling nge-hits di Bintan, Kepulauan Riau saat ini. Bekas tambang bauksit itu tak disangka menjadi tempat berfoto yang ciamik seolah-olah kita berada di sebuah gunung pasir.
Ya, bukit pasir Busung memang bukan gurun pasir betulan. Dulu, tempat ini bekas penambangan bauksit bahkan diekspor keluar negeri. Tambang pasir itu kemudian dihentikan oleh daerah setempat sehingga tidak digunakan lagi dan dibiarkan begitu saja.
Gundukan-gundukan pasir yang ada sebenarnya bukanlah pasir seperti di gurun, tetapi material seperti kerikil-kerikil kasar. Gundukan tersebut akan berkilau manakala cuaca cerah, sehingga menambah keeksotisan bukit pasir Busung.
Sayangnya, ketika saya ke sana kemarin, hari baru selesai turun , hujan. Masih gerimis bahkan. Memang, pada bulan-bulan berakhiran -ber, musim hujan selalu akrab. Tiga hari saya di sana, hujan terus setiap menjelang siang.
Lokasinya sesuai namanya, di Desa Busung. Jarak dari Tanjung Pinang sekitar 47 km. Bisa ditempuh kurang dari 1 jam perjalanan. Tentu, tidak ada kendaraan umum di sana.
Yang lebih menarik dari Bukit Pasir Busung adalah bukan hanya menyajikan gundukan-gundukan pasir, tetapi juga kubangan/galian bauksit itu membentuk danau-danau kecil yang berwarna biru dan kehijauan. Di sekeliling area, juga terdapat pepohonan. Tentu, dengan perpaduan warna seperti itu, sangat akan instagramable/ memanjakan fotografer. Tak heran apabila, rutin turis datang kemari untuk mengabadikan diri lewat foto.
Tiket masuknya hanya 5000/orang. Namun, yang menjengkelkan, bila kita berfoto di tempat tertentu yang berproperti seperti ayunan, onta-ontaan, dan sebagainya, kita akan dipalak 5000 lagi.
Sejujurnya, pemasangan properti berfoto seperti itu seringkali malah merusak lanskap pemandangan. Berlebihan. Pemasangannya pada spor-spot yang sembarangan menyulitkan para pengambil foto. Ada baiknya, pemasangan properti, yang latah dilakukan di banyak tempat tanpa memperhitungkan nilai estetika, ditinjau kembali. Kami, para pemburu foto, ya nggak se-alay itu untuk mengambil foto kalau hasilnya justru lebih buruk.
Eh, pokoknya mah, kalau kamu ke Kepri, terkhusus Tanjungpinang atau Bintan, Bukit Pasir Busung di Bintan adalah tempat yang harus kamu kunjungi. Kudu!
Unik banget nih wisata travelingnya, seperti di gurun pasir di timur tengah sana, jauh juga dari Jakarta
Samaa..aku selalu kezeel kalau ada spot yang malah bikin rusak pemandangan dan bahkan lingkungan. Enggak alami lagi. Hiks. Terus sudah dikaplingi tarifnya oleh pihak tertentu. Mana ini kadang terjadi di destinasi yang dikelola pemda setempat dengan retribusi resmi. Duh!!
Tapi aseliii..ini keren Bukit Pasir Busung!!
Keren banget ya warnanya turquoise gitu! Mirip sama Bukit Jaddih di Madura atau Ciwidey di Bandung Selatan. Sayang ya mestinya bisa dikelola lebih profesional, sehingga wisatawan gak males kembali kesana. Semoga aku bisa segera kesana, mupengg liat foto2nyaa
Panas sepertinya, tapi buat poto2 keren ini
aih cakep ya,historynya mirip mirip danau kaolin di bangka .Dari pada ngangur emang lebih baik dimanfaatkan
Keren ya, bekas tambang tapi masih bisa dimanfaatkan untuk wisata. Semoga bisa ke sana…
Ini seperti tebing breksi kalau di Jogja, tadinya bukit batu itu ditambang masyarakat di sekitarnya. Tapi ternyata batu di situ merupakan batuan bekas gunung purba sehingga dihentikan karena masuk ke dalam geo heritage. Sekarang jadi tempat wisata hits juga di jogja…
Pemandangan dan tempat wisata luar biasa indahnya ya mas. Dari dulu pengen banget ke pulau bintan. Tapi belum kesampean.