Bagaimana membuat mesin uang yang menghasilkan puluhan hingga ratusan juta per bulan hanya dengan modal 275 ribu secara online dan offline?
Kira-kira itulah kata ajaib yang diterakan oleh VSI, yang katanya dilaunching oleh seorang ustadz berinisial YM, untuk menggaet orang masuk ke dalam jaringannya. Yang sekarang dikenal sebagai Paytren, adalah produk dari Veritra Sentosa Internasional (VSI) yang berdiri sejak 2013 lalu.
Sering saya mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan Paytren ini. Namun, tegas saya selalu menolak. Ketika ditanya alasannya, saya jawab haram. Saya pun diprotes, apa kompetensi saya sehingga berani bilang Paytren haram padahal pendiri Paytren adalah seorang ustadz terkenal.
Profilnya sebagai ustadz ditambah dengan iming-iming kaya, pasti banyak yang tergiur. Tapi mungkinkah hal itu dapat terwujud?
Paytren sendiri adalah bentuk dari Micropayment bisnis, media pembayaran multiguna untuk bayar/belanja/jual token listrik, PDAM, pulsa, KKB/KPR, tiket pesawat, dll. Berapa sih komisi yang diberikan si produsen tersebut kepada penyedia micropayment? Setinggi-tingginya adalah 15% dari harga jual. Jadi, dari mana sih keuntungan yang luar biasa itu bisa didapatkan?
Sebelum ke sana, yuk kita bahas sedikit tentang perekonomian. Bicara soal perekonomian, kita sering mendengar ada ekonomi riil dan moneter. Dalam sejarah, tidak ada krisis ekonomi yang disebabkan oleh sektor riil, kecuali dalam keadaan bencana atau perang. Semua krisis keuangan adalah krisis moneter.
Cara pandang terhadap ekonomi dulu terbagi dua, yakni kapitalisme dan sosialisme (beserta segala turunannya). Pada dasarnya, kapitalisme bicara mengenai kepemilikan modal dan pasar bebas. Sosialisme bicara soal pemerataan dan utopisme mengenai semua orang bisa bahagia dan menikmati. Kapitalisme bicara modal dan uang, sosialisme bicara manusia.
MLM by design adalah bagian dari kapitalisme. Percaya atau nggak, sistem MLM sesungguhnya akan membuat kaya 5% anggotanya. Jadi kalau ada 10 juta anggota, yang kaya 500.000.
Kenapa krisis keuangan adalah krisis moneter? Karena uang bergerak di luar kendali manusia. Sektor riil memperdagangkan barang. Tapi dalam kapitalisme, bukan hanya barang yang diperdagangkan, tapi juga uang. Maka uang nantinya tidak mewakili sesuatu yang riil. Uang hanya dilandasi oleh kepercayaan pasar saja. Begitu kepercayaan itu lenyap, maka segala yang ditopangnya akan runtuh.
Ekonomi Islam atau Keuangan Syariah sesungguhnya bicara lebih dari bebas riba, gharar, dan maysir. Tetapi juga keseimbangan antara sektor riil dan moneter.
Bisnis yang dilakukan seharusnya menopang sektor riil. Barang bertambah, uang bertambah. Jika barang tetap, uang bertambah, inilah yang dinamakan inflasi. Dalam batas tertentu, inflasi adalah stimulus pertumbuhan ekonomi, yang sifatnya musiman seperti bulan Ramadhan karena adanya tarikan permintaan. (Dalam tulisan lain, saya akan coba jelaskan inflasi).
Lalu bisnis seperti apakah Paytren ini?
Seperti yang dikatakan sebelumnya, paytren adalah micropayment bisnis. Ada banyak micropayment bisnis lain yang gratis. Mudah dipakai, tidak perlu jadi MLM.
Anomali pertama dari Paytren adalah kalau kita berhasil ngajak gabung orang lain, kita dapat komisi. Duit dari mana? Tentu saja adalah selisih dari uang pendaftaran dengan nilai produk yang didapatkan. Uang selisih ini dibagi 2, 60% langsung jadi komisi, 40% menjadi deposit. Nah, orang yang kita ajak tadi, mau tidak mau harus mengajak orang lain, begitu seterusnya sehingga pohon MLM itu terbentuk. Dan uang selisih yang didepositkan semakin banyak.
Pertanyaan: Apakah uang deposit ini hanya akan jadi idle cash semata? Ataukah uang ini akan dipekerjakan?
Anomali kedua adalah yang namanya berjualan itu adalah fokus pada penjualan barang, bukan jual diri ngajak orang gabung. Logikanya adalah kalau saya punya toko, saya akan ajak orang untuk beli barang di toko saya. Dengan begitu, saya akan untung karena omzet saya bertambah. Bukan malah saya ajak orang untuk bikin toko yang sama dengan saya. Lalu siapa pelanggan saya nantinya? Diri sendiri? Anomali ini menyalahi konsep perdagangan itu sendiri.
Dalam sejarah, ada banyak micropayment bisnis yang awalnya bagus lalu bangkrut atau menipu. Sebabnya adalah karena mentok, tidak ada downline baru. Arus kas jadi tersendat. Kekuatan Paytren saat ini adalah kekuatan figur ustadz YM yang punya banyak jamaah, dan iming-iming… dari sudut pandang agama… yang bisa buat orang percaya dan mau ikutan gabung.
Kalau mau sedikit berakal sehat, Islam memang mengisyaratkan kalau muslim harus jadi pengusaha. Sahabat-sahabat Rasul yang dijamin surga kebanyakan juga pengusaha. Tapi, pikirkanlah dengan jernih, apakah bisnis seperti ini?
Value apa yang ditambah di sektor riil? Kita mau jualan jasa pembayaran atau mau terus-menerus merekrut orang? Maka, dalam sudut pandang perekonomian, kalau tidak mau dibilang haram, keberadaan Paytren sebenarnya tidak ada manfaatnya. Banyak micropayment lain yang fokus nyari pelanggan. Sementara Paytren? Tahu sendirilah.
Paytren sendiri tidak termasuk dalam ranah Otoritas Jasa Keuangan. Jadi kalau ada iklan Paytren bilang sudah dioke-in sama OJK itu keliru. OJK berpendapat bahwa Paytren tidak termasuk dalam domain Keuangan Syariah baik itu perbankan, IKNB, apalagi pasar modal syariah secara definisi. Dalihnya, walaupun tidak termasuk dalam ranah OJK, tapi tetap minta diawasi, katanya. Selain itu, sertifikat halal yang digadang-gadang dan diakui, ternyata tidak ditemukan oleh muslim moderat. (Selengkapnya)
Kalau ditanya haram atau tidak secara detail, monggo tanya Ustad Adi Hidayat misalnya, yang di Libya sana dia menentukan/ memilih pengajar di masjid nasionalnya. Ustad-ustad lain yang memang belajar dari pusatnya ilmu juga bisa ditanyai, ya? Silakan cari yang dalil dan penalarannya paling kuat.