Tak dapat kau cium suatu bau parfum
Tubuhnya yang telah terlalu lama beraroma
getah beku itu
kini seperti pohon karet di musim kemarau
Perasaan bahagianya meranggas
Ia tak ingin lagi kehilangan sisa air mata
yang sudah ditahan dengan susah payah
Tubuhnya kering seperti ranting
yang kini tak memiliki apa-apa lagi
Ia kenang harga komoditas
yang pernah membuatnya berbangga
Sebelum ia tak tahu harus berbuat apa
Lateks di belakang rumah, tak tahu nasib
Harga dirinya kadung lebih tinggi
Dalam kesendirian, ia berguman pelan
Aku adalah seorang petani
Namun menjadi petani saat ini
Sama halnya memilih mati