Antologi Puisi Generasi Muda Indonesia: Merindu Indonesia

Berita Esok Hari mempersembahkan kolaborasi “Merindu Indonesia”

Pengumpulan Antologi Puisi Generasi Muda Indonesia. Gratis!

LATAR BELAKANG

Puisi adalah media penyampai pesan dan buku menjadi wadah mencatat sejarah. Projek ini hadir sebagai upaya mendorong dan meyakinkan generasi muda Indonesia untuk berkontribusi nyata melalui karya sastra. Menyelamatkan peradaban yang sedang dihantam banyak kesedihan. Kita menjaga tradisi, menjunjung nilai-nilai kearifan lokal, menghormati toleransi, mencintai Tanah Air sepenuh hati.

Merindu Indonesia adalah ungkapan paling purna untuk mengutarakan kenangan-kenangan indah yang telah Pertiwi berikan kepada kita. Karena puisi tidak hanya kata-kata kosong, melainkan penggambaran kekayaan dan keberagamaan makna persoalan hidup. Maka tulislah apa yang kita rasa, dengarkan, lihat dan ingin utarakan.

Berkolaborasi! Kita BERITAkan kabar gembira untuk ESOK HARI

TEMA

“Merindu Indonesia” (bebas berkreasi sesuai dengan ide atau kreativitas peserta). Merindu Indonesia mencakupi arti yang sangat luas: laut biru, tanah gambut, hutan hujan tropis, anak-anak pantai, suku pedalaman, ibu kota, gedung-gedung pencakar langit, sekolah, Dll.

SYARAT & KETENTUAN Peserta

  • WNI (Warga Negara Indonesia)
  • Berusia 17-27 Tahun
  • Tidak ada batasan pendidikan
  • Peserta merupakan perorangan.
  • Wajib mengikuti akun @beritaesokhari.
  • Wajib menyebarluaskan pamflet (flayer) ini ke 2 grup media sosial yang peserta punya (Boleh WhatsApp, Line dan Facebook).

Dengan mengikuti Antologi “Merindu Indonesia” peserta wajib memahami dan menyepakati seluruh persyaratan. Peserta siap berkolaborasi menyukseskan antologi puisi “Merindu Indonesia”.

SYARAT & KETENTUAN Naskah

  • Peserta hanya diperbolehkan mengirim maksimal 2 puisi.
  • Naskah orisinal dan diperbolehkan karya yang telah memenangkan perlombaan atau pun telah dipublikasi (Wajib mencantumkan catatan informasinya).
  • Naskah yang dikirim bukan merupakan saduran, terjemahan, plagiat, atau pun murni menjiplak, baik sebagian atau keseluruhan, dari naskah orang lain.
  • Naskah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut PEUBI. Namun sangat diperbolehkan (diharapkan) mengekplorasi bahasa daerah (Wajib mencantumkan catatan informasinya).
  • Naskah tidak mengandung unsur SARA dan tidak menyebabkan provokasi.

Berita Esok Hari dapat memperbanyak dan mempublikasikan karya (Tetap mencantumkan nama penulis).

SISTEMATIKA PENULISAN Karya

  • Puisi diketik menggunakan kertas berukuran A4 dengan aplikasi Microsoft Word dan disimpan dalam format .doc
  • Panjang naskah puisi tidak dibatasi.
  • Nama peserta diletakkan pada sebelah kiri atas setiap judul puisi.
  • Biodata narasi diketik pada halaman terakhir, setelah naskah. (Contoh terlampir)
  • Format puisi: Ukuran font 12, jenis font Times New Roman, margin Normal dan spasi 1,0.
  • Boleh memasukan bahasa daerah atau asing dengan mencantumkan catatan kaki.

SISTEMATIKA PENGIRIMAN Karya

  • Naskah dikirim melalui email: beritaesokhari@gmail.com
  • Subjek email: Merindu Indonesia_Nama Peserta_Asal (Contoh: Merindu   Indonesia_Pusvi Defi_Pelalawan).
  • Badan email berisikan berkas naskah (Bentuk Word), bukti menyebarluaskan pamflet “Merindu Indonesia” (Bentuk tangkapan layar/screenshoot) dan data diri singkat (Berupa nama lengkap, alamat dan nomor telepon/WA).

KRITERIA PENILAIAN

1. Ide/Gagasan

2. Gaya Bahasa/Kreativitas

3. Kesesuaian Tema

4. Orisinalitas

LINI MASA

Penerimaan Puisi: 17 Agustus 2020

Batas Penerimaan Puisi: 18 September 2020

Pengumuman Lolos Kurasi: 29 September 2020

Peluncuran “Merindu Indonesia”: 28 Oktober 2020.

KEUNTUNGAN PESERTA

1. Setiap peserta yang lolos kurasi akan menerima 1 buku bukti terbit.

2. Setiap peserta yang lolos kurasi akan mendapatkan sertifikat cetak dan kartu ucapan terima kasih atas berkontribusi nyata melalui sastra.

3. Setiap peserta yang lolos kurasi dapat menambah relasi dunia sastra (disebabkan kita akan mengumpulkan seluruh peserta di grup kepenulisan “Merindu Indonesia”).

CONTOH BIODATA NARASI

Muhammad de Putra, Peraih Anugerah Kebudayaan kategori Anak dan Remaja dari Kemdikbud. Bergiat di COMPETER (Community Pena Terbang), Komunitas Seni Rumah Sunting, Dapur Sastra Jakarta.  dan Forum Literasi Remaja Riau. Pendiri “Berita Esok Hari”. Bukunya yang telah terbit: Kepompong dalam Botol (2016), Timang Gadis Perindu Ayah Penanya Bulan (2016), Hikayat Anak-anak Pendosa (2017), Malay Children is Disallowed to Cry for the Nation (2018) dan Anak dari Hulu (2019). Karya-karya terangkum dalam puluhan antologi. Memenangkan perlombaan menulis nasional hingga internasional. Penulis Terbaik (Sekolah) pada Writer On Vacation yang ditaja oleh Gerakan Menulis Buku Indonesia di Malaysia, Singapura dan Thailand. Duta #SahabArtEuropalia pada Europalia Art Festival Internasional di Belgia, Belanda dan Prancis.

KAWAN KOLABORASI

-Community Pena Terbang

-Banda Puisi

-Komunitas Seni Rumah Sunting

-Sastra Lincak

-Forum Literasi Remaja Riau

-KONONATE

-Komunitas Perempuan Pelalawan

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *