Ada satu titik ketika kau menyadari dirimu bukan siapa-siapa, tak punya apa-apa untuk mengubah dunia. Orang-orang yang pernah berjalan bersamamu melaju begitu cepat, memanjat menara begitu tinggi. Kau tertinggal jauh di belakang atau hanya mampu menatap orang-orang itu dari bawah.
Saat itu kau hanya menerima kehidupanmu yang tidak sempurna yang jauh dari rencana semula. Tersenyum dan tak masalah tidak menjadi siapa-siapa.
Namun, menjadi bukan siapa-siapa bukan akhir dari dunia, bukan berarti kau harus berdiam diri menjadi air yang tergenang lalu keruh. Kau harus tetap bergerak melalui garis waktumu.
Toh, selalu ada yang terasa seru: di depan sana selalu misteri, tak ada yang tahu.