Vihara Ksitigarbha Bodhisattva

Vihara Seribu Patung: Ksitigarbha Bodhisattva di Tanjung Pinang

Vihara Seribu Patung, itulah julukan yang diberikan kepada Vihara Ksitigarbha Bodhisattva. Letaknya hanya 14 km dari Kota Tanjungpinang ini baru saja diresmikan pada tahun 2017, dan baru-baru ini saja dibuka untuk umum, kecuali pada hari Rabu karena digunakan untuk bersembahyang.

Vihara ini dijuluki Vihara Seribu Patung karena keberadaan patung-patung di vihara tersebut. Jumlahnya sangat banyak, meski kalau dihitung jumlahnya tidak sampai 1000, hanya sekitar setengahnya.

Tanjungpinang punya komunitas Tionghoa yang luas. Pergaulan Melayu hingga Malaysia, Singapura, dll pada masa lalu membuat ada keterikatan. Vihara ini dibangun dari donasi komunitas Tionghoa tersebut, dan bahkan donatur terbesarnya berasal dari Singapura. Bahan-bahannya langsung didatangkan dari Tiongkok.

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva


Baca Juga: Mesjid Ikonik di Kepulauan Riau


 

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva

Tak heran, begitu kita datang ke vihara Ksitigarbha Bodhisattva, kita seakan-akan berada di tiongkok. Kemegahan gerbang dan patung raksasa punya aura tersendiri yang membuat kita terkagum.

Setelah memasuki lorong, kita akan melihat patung-patung berjajar. Ratusan patung murid Buddha atau Arahat berjajar rapi. Arahat ialah orang yang sudah mencapai tingkat kesucian spritual tertinggi untuk mengikuti agama Buddha. Patung-patung arahat tersebut menampilkan ekspresi dan pakaian yang berbeda. Saat ini memang baru sekitar 500 patung yang berjajar, dan akan ditambahkan hingga genap 1000 patung. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva

Untuk masuk ke vihara ini, kita hanya cukup membayar Rp5.000,- per orang, sudah termasuk parkir. Buka mulai pukul 08.00 hingga jam 5 sore.

Jadi, kamu yang belum kesampaian ke Tiongkok dan pengen merasakan nuansa Tiongkok, silakan datang ke vihara seribu patung ini. Dijamin akan membawa pulang banyak foto selfie yang ciamik!

 

 

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *