Hal tersulit sesudah lulus SMA adalah memilih jurusan kuliah. Ada banyak kepentingan yang membuat sulit dalam pengambilan keputusan.
Saat itu, 2005, saya ikut bimbingan belajar Nurul Fikri. Saya katakan, Nurul Fikri adalah bimbingan belajar terbaik yang pernah saya ikuti. Siswanya tidak diajak berpikir pragmatis, tapi memahami suatu filosofi ilmu. Terbukti, murid-murid Nurul Fikri di masa saya menguasi 10 besar try out-try out publik di Kota Palembang saat itu.
Saya tidak termasuk ke sepuluh besar. Tapi, dalam beberapa kali kesempatan, nilai saya tak memalukan dan diprediksi mampu menembus Kedokteran UNSRI dan ITB kecuali Informatika dan Elektro. Ibu saya sih yang kepengen ada anaknya yang jadi dokter. Makanya, sekali kesempatan, saya mengisi Fakultas Kedokteran, lulus, dan hasil itu dikirimkan ke rumah. Ibu jadi menggebu-gebu meminta saya memilih kedokteran. Tapi saya justru mengisi Matematika ITB di SPMB.
Apa sih yang jadi pertimbangan?
- Pilihlah Bidang yang Kamu Sukai. Mau tidak mau, paling utama adalah dengarkan kata hatimu. Bidang apa yang kamu sukai. Bidang apa yang kamu kuasai. Kuliah di bidang itu, akan membuatnya seperti hiburan.
- Perhatikan Biaya Semesteran di Universitas Tersebut. Nah ini penting. Kuliah itu nggak murah. Kamu juga harus memperhatikan biayanya, konsultasikan ke keluargamu. Jangan sampai kamu terlalu membebani keluargamu.
- Cari info lapangan kerja yang berasal dari jurusan itu. Kita juga harus realistis. Kita harus memproyeksikan 4 tahun ke depan apakah lulusan jurusan A masih dibutuhkan di lapangan kerja.
- Lihat prediksi skor nasional/passing grade bila kamu ikut seleksi nasional, dan sesuaikan dengan kapasitasmu. Jangan gegabah memilih jurusan dengan nilai tertinggi padahal nilaimu setengahnya. Itu bunuh diri. Pilihan pertama, bolehlah memilih jurusan yang nilainya kirakira- 25% lebih tinggi dari ukuranmu. Pilihan kedua, zona aman. Keberuntungan nggak pernah begitu drastis pengaruhnya.
- Konsultasikan ke orang tuamu. Toh, doa orang tua itu penting. Jangan lupa untuk bicara ke mereka meski pendapat mereka ga sesuai kata hatimu. Minimal iya-iyain saja.
Kira-kira itu saja lima pertimbangan yang bisa membuat kita mantap memilih jurusan kuliah. Semoga berhasil.
2 Comments