The Art of Thinking Clearly karya Rolf Dobelli

“The Art of Thinking Clearly” karya Rolf Dobelli, Sebuah Review
Bagaimana kita mampu mengupas Kecerdasan Pikiran

The Art of Thinking Clearly

Pemikiran adalah salah satu aset paling berharga manusia, namun seringkali terjerumus dalam jebakan pikiran yang merugikan. Dalam buku berjudul “The Art of Thinking Clearly” karya Rolf Dobelli, pembaca diajak dalam perjalanan mendalam untuk memahami dan mengatasi hambatan-hambatan berpikir yang umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini memberikan pandangan yang jelas dan penjelasan tajam mengenai berbagai bias kognitif dan kesalahan pemikiran yang mengganggu pengambilan keputusan yang baik. Buku ini dapat membantu memandu kita meningkatkan kualitas berpikir.

Baca Dulu: Review Buku Orang Miskin Jangan Mati di Kampung Ini

The Art of Thinking Clearly merupakan buku non-fiksi yang membedah berbagai cara di mana pikiran manusia dapat terjebak dalam pola berpikir yang tidak efektif. Rolf Dobelli, seorang penulis dan pengusaha Swiss, merangkum lebih dari seratus bias kognitif yang sering menghambat pikiran kita dalam buku ini. Bias-bias ini termasuk konfirmasi, seleksi informasi, efek pembenaran diri, dan banyak lagi. Dobelli merinci setiap bias dengan penjelasan yang tajam, contoh nyata, dan saran konkret tentang bagaimana mengatasi dan menghindarinya.

Kutipan Buku

Pentingnya Berpikir Jernih: Buku ini menggarisbawahi pentingnya berpikir jernih dalam mengambil keputusan yang tepat. Dobelli menyoroti bagaimana pikiran manusia seringkali terjebak dalam kebiasaan pikiran yang bias, mengarah pada keputusan yang salah dan ketidakpastian. Ia menunjukkan bahwa pemahaman tentang bias kognitif ini membantu kita menjadi lebih kritis terhadap informasi yang kita terima dan mengambil tindakan yang lebih rasional.

Mengenali Bias Kognitif: Setiap bab buku ini mendalam membahas berbagai bias kognitif yang merusak kualitas berpikir. Misalnya, dalam bab tentang “Konfirmasi,” Dobelli membahas bagaimana kita cenderung mencari informasi yang mengkonfirmasi pandangan kita sendiri dan mengabaikan yang bertentangan. Dalam bab tentang “Efek Pembenaran Diri,” ia menjelaskan bagaimana kita sering mencari cara untuk membenarkan tindakan kita, bahkan jika itu merupakan kesalahan. Dalam setiap kasus, penjelasan Dobelli didukung oleh contoh yang jelas, sehingga pembaca dengan mudah dapat mengenali pola-pola ini dalam kehidupan sehari-hari.

Saran dan Solusi: Salah satu aspek paling berharga dari buku ini adalah bagaimana Dobelli tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga menawarkan solusi praktis. Ia memberikan saran-saran konkret tentang bagaimana mengatasi bias kognitif, seperti memeriksa pandangan alternatif, mencari kontradiksi, dan mengasah kemampuan kita dalam berpikir analitis.

Baca Juga: Review Buku Kecerdasan Emosional Daniel Goleman

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-Hari: Buku ini tidak hanya berhenti pada penjelasan teoritis. Dobelli dengan cerdik menerapkan konsep-konsep ini dalam situasi dunia nyata seperti investasi, hubungan pribadi, dan pengambilan keputusan bisnis. Ini membuat buku ini lebih dari sekadar panduan teoritis, tetapi juga panduan praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan: “The Art of Thinking Clearly” karya Rolf Dobelli adalah panduan yang berharga bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas berpikir dan pengambilan keputusan mereka. Dengan mengungkapkan berbagai bias kognitif dan kesalahan berpikir yang umum, buku ini membantu pembaca untuk mengenali dan menghindari jebakan pikiran yang merugikan. Dengan contoh nyata dan saran praktis, Dobelli menghadirkan buku yang informatif dan menginspirasi. Melalui buku ini, pembaca diajak untuk merayakan kecerdasan pikiran yang jernih dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *