Norman Erikson Pasaribu membuat kaget dunia kepenyairan pada saat pengumuman Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2015 lalu. Naskahnya, Sergius Mencari Bacchus, berhasil menjadi pemenang pertama pada sayembara tersebut. Sejumlah kritik mengalir kepada puisi-puisinya. Bahkan pada saat ia membacakan puisi pada pengumuman pemenang, konon, sejumlah hadirin melakukan aksi keluar dari ruangan. Puisinya dianggap kurang bunyi, puisinya terlalu prosa—berhubung Norman…
Tag: review buku puisi
Dari Maurizio Cattelan Hingga Joko Pinurbo, Sebuah Catatan atas Perjamuan Khong Guan
Sebuah pisang dilakban laku seharga USD120 ribu, atau sekitar 1,7 Miliar. Itulah pisang termahal di bumi, karya seniman asal Italia, Maurizio Cattelan. Lucunya, “karya seni” tersebut berakhir di mulut seorang seniman panggung bernama David Datuna yang menamai aksinya dengan “Seniman Lapar”. Kalau bukan Maurizio Cattelan, apakah pisang dilakban akan berharga seperti itu? Apalagi pisang itu…
Membaca Palembang dari Mata Kedai Kuala
Seringkali saya bilang, setiap mengampu kelas menulis puisi, jika ingin belajar menulis puisi secara serius, setidaknya bacalah baik-baik karya 3 penyair: Amir Hamzah, Chairil Anwar, dan Goenawan Muhammad. Sederhananya, ketiga penyair tersebut memiliki gagasan yang begitu kuat. Amir Hamzah boleh dibilang sebagai penggagas puisi liris. Membaca Amir Hamzah bisa membuat kita peka bunyi, bunyi yang…