Ada yang lebih meresahkan ketimbang buku bajakan, yakni peredaran buku digital (e-book). Lebih menyedihkan, buku-buku digital tersebut terserbar di grup-grup Whatsapp dan Line bertajuk sastra dan literasi. Mulai dari yang cuma-cuma sampai diperdagangkan dengan harga murah meriah. Kalau pegiat sastra dan literasi kita saja begitu permisif terhadap perilaku ilegal, bagaimana dengan yang lain? Mereka tidak…