Cerpen | Uang dari Tuhan

Cerpen “Uang dari Tuhan” ini menjadikan saya sebagai pemenang III lomba menulis cerita pendek Se-Sumatra Selatan tahun 2012 yang diselenggarakan oleh Sumatra Ekspress. Cerpen ini juga saya masukkan sebagai gimik dalam novel PHI. 😀 Uang dari Tuhan I. Sudah dua kali hari ini, ada orang datang ke kantor kas negara sambil berurai air mata dan terbata-bata…

Tiga Catatan Terakhir, dimuat di Jurnal Bogor, 18 April 2010

Mereka Bilang Aku Kunang-Kunang Seharusnya aku ikut mati bersamamu. Seharusnya aku tak lari meninggalkanmu. Seharusnya aku menggendongmu di pundakku ketika aku melihat kau yang tiba-tiba terbaring di tengah kerumunan orang-orang yang berlarian. Aku kerumunan itu. Aku orang-orang yang tak mampu menyembunyikan ketakutan. Aku orang-orang yang takut airmataku sendiri akan membunuh atau membuatku menggelepar-gelepar melebihi rasa…

Mengandung Bidadari

Kau hamil. Tujuh bulan. Aku yakin kau sedang mengandung bidadari. Aku sudah pelajari baik-baik Hukum Mendel. Dari ketiga saudara perempuanmu, hanya kau yang memiliki alel dominan. Dan aku berani bertaruh anak pertamamulah yang akan mewarisi kedominanmu itu. Tidak hanya secara genotipe, tetapi juga fenotip. Ia akan memiliki wajah secantik kau. Ia juga akan memiliki sayap….

Seseorang dengan Agenda di Tubuh (Suara Merdeka, 6 Juni 2010)

(1) BIASANYA, setiap cerita pembunuhan akan dimulai dengan ditemukannya mayat korban. Lalu dimulailah penyelidikan oleh seorang inspektur polisi, meneliti satu per satu misteri sampai ditemukan motif dan bukti-bukti yang mengarahkan kebenaran siapa pelaku pembunuhan. Tetapi, saya tidak akan bercerita dengan metode kuno seperti itu. Saya akan mulai dengan sebuah pengakuan, sayalah yang telah melakukan pembunuhan…

Cerpen: Oompa Loompa

Dia bukan Charlie. Dia juga bukan Willy Wonka. Tetapi cita-citanya ingin mendirikan pabrik cokelat terbesar di dunia. “Tapi, di Sumbawa, tanaman cokelat tidak akan tumbuh. Lebih baik kau beternak sapi di sini, Teruna…” Kata-kata orang yang skeptis atas keinginannya tidak diindahkan. Dia tahu betul, Sumbawa berbeda nasib dengan Lombok yang tanahnya dapat menumbuhkan apa pun….

1 2