Namanya Wisma Tubagus Ismail Dago. Letaknya di sebelah Wisma LIPI, sebuah penginapan yang dikelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan berlokasi di Jalan Tubagus Ismail Raya No. 6, Lebakgede, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40134.
Nah, akhir pekan ini, tanpa direncanakan, aku bersama keluarga staycation di Wisma Tubagus Ismail ini. Sebenarnya, ini bukan kunjungan yang pertama. Sebelumnya, tahun 2014 aku pernah mengantar kakak-kakakku menginap di sini setelah perjalanan melelahkan dari Banyumas, karena terjebak macet arus mudik di Nagreg. Perjalanan yang seyogyanya memakan waktu 8 jam, waktu itu menjadi nyaris 20 jam.
Saat itu brandingnya masih konvensional. Pemesanan dilakukan lewat telepon. Cek ketersediaan kamar. Lalu datang ke lokasi untuk membayar. Harganya 200 ribuan semalam.
Sekarang, wisma Tubagus Ismail sudah berubah. Ia sudah menggabungkan diri dengan Reddoorz. Pemesanan kamar tidak bisa lagi dilakukan secara manual. Harus lewat aplikasi Reddoorz. Harganya? Karena weekend, kami mendapatkan harga Rp352.000 semalam.
Apakah hanya brandingnya saja yang berubah? Bagaimana fasilitasnya?
Untuk harga segitu, kamar yang kami dapatkan cukup luas. Satu king bed dengan AC. Televisi sudah teve kabel. Shower air hangat berjalan dengan lancar. Namun sayangnya, tidak ada sarapan.
Gedungnya juga lebih tampak terawat. Kebersihan terjaga. Dan yang lebih terasa adalah hospitalitynya, mulai dari satpam sampai resepsionisnya ramah. Kami sempat mengobrol dan baru kutahu kalau bukan di waktu ramai, tarifnya hanya Rp250.000/malam. Aplikasi Reddoorz mengikuti hukum permintaan-penawaran. Semakin ramai, harga akan merangkak naik. Persis banyak aplikasi lainnya.
Menginap di sini enaknya memang nyaman. Kesannya hommy.
Nah, ada cerita kenapa aku bisa menginap di sini. Atau kenapa tiba-tiba aku pergi ke Bandung hari ini.
Rumahku di Bandung, di Cigadung, sudah lama terbengkalai sejak adik iparku pulang ke Padang. Antara ragu mau dijual atau tidak. Hingga kemudian sahabat adik iparku itu mencari kontrakan rumah. Biarlah, daripada tidak terurus, kami percayakan mengontrakkan rumah ke dia. Kalau ke orang lain, ada takut bakal malah hancur kan.
Karena kami pernah mendapat pengalaman nggak enak saat mengontrak di Depok, datang ke rumah kontrakan dalam keadaan belum bersih dengan perabotan tertumpuk di sana-sini, kami tak ingin pengalaman itu terulang ke sahabat si adik ini. Kami pun merencanakan ke Bandung guna membersihkan rumah.
Awalnya kami ingin berangkat Jumat. Namun, Eyangnya anak-anak seperti biasa membuat kejutan, datang ke Depok. Untungnya kejutan itu bocor lebih dulu sehingga kami ga jadi berangkat ke Bandung lebih dulu. Mereka sampai Jumat sore. Lalu Sabtu pagi ini kami berangkat ke Bandung.
Awalnya aku sudah pesan penginapan di Traveloka. Ada OYO Hotel di Cigadung. Aku pikir aku sudah menyelesaikan transaksi setelah kode OTP dimasukkan. Ternyata aku nggak sadar kalau ada notifikasi di email, bahwa meski sudah terbayarkan, ada ketidaksinkronan pada sistem. Kamar yang kupesan sudah tidak ada lagi. Uang dijanjikan akan dikembalikan.
Hal itu baru kusadari ketika sudah sampai di Dago. Ya apa daya, akhirnya kami cari penginapan yang terlihat mata saja. Jadilah kami menginap di Wisma Tubagus Ismail ini.