Di atas lereng gunung Eloi
Karung-karung pasir bertumpuk bak sebuah dinding besar.
Malam,
Di dalam kesunyian, pria-pria yang tak kenal lelah
Memadamkan unggun kecil, membuang sisa kaleng bir:
Ke sana ke mari, dari garis itu.
Para pria berjalan seolah-olah berada di Piccadilly1,
Menggambar takdir di dalam kegelapan,
Melalui kuda-kuda mati yang bergelimpangan
Di atas perut Belgia yang binasa
Orang Jerman punya roket. Orang Inggris tak punya roket.
Meriam bersembunyi, berbaring beberapa mil di belakang garis
Di hadapannya, kekacauan:
Pikiranku adalah sebuah koridor. Pikiran-pikiran tentangku juga koridor.
Tak ada saran apa pun. Tak ada hal lain yang bisa dilakukan, kecuali maju!
1Piccadilly adalah nama jalan di pusat kota London.
Trenches: St. Eloi
Over the flat slopes of St Eloi
A wide wall of sand bags.
Night,
In the silence desultory men
Pottering over small fires, cleaning their mess- tins:
To and fro, from the lines,
Men walk as on Piccadilly,
Making paths in the dark,
Through scattered dead horses,
Over a dead Belgian’s belly.
The Germans have rockets. The English have no rockets.
Behind the line, cannon, hidden, lying back miles.
Beyond the line, chaos:
My mind is a corridor. The minds about me are corridors.
Nothing suggests itself. There is nothing to do but keep on.