Puisi| Seribu Patung Itu

Aku telah memilih wajah terbaik dari
seribu patung di wihara itu
Agar nanti saat bertemu denganmu,
kau akan menganggapku pria baik-baik
dengan latar belakang dan masa depan yang baik.

Tidak akan kukatakan samsara seperti apa
yang telah kulalui
telah kulihat segala nasib dari berbagai
pilihan yang kutinggalkan, dan kutahan
berbagai perasaan yang hadir di antaranya

Aku tidak akan menganggap diriku sebagai
seseorang yang mendapatkan pencerahan
Sebab langit masih mendung
Tidak ada cahaya yang sudi berkerubung

Biar saja, biar aku memillih satu wajah
tetapi sebuah pertanyaan menjadi hakim
Bagaimana caranya ahli memakai wajah yang lain
ketika belum mampu memakai wajah sendiri?

(2019)

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *