Jalanan Berlubang
Setiap malam ia berdoa
hujan turun tak lebih panjang
dari segala drama
Jalan-jalan telah berlubang
seperti dada seseorang
yang lama menunggu
kepastian sebuah hubungan
Air mata Tuhan turun bersimpati
dan kanak-kanakNya terlahir kembali
Sejatinya, ia tak begitu mencintai
masa kanak-kanak, ia juga
tak merasa begitu dicintai Tuhan.
Memahami Dirimu
aku terpaksa membantah, tak semua hal di dunia ini masuk akal
cinta dan kau telah membuatku menjadi orang buta
yang berjalan menggunakan tongkat demi temukan kebahagiaan
belum juga kupahami kenapa tuhan menciptakan kesedihan
kehidupan telah dipenuhi air mata
dan banyak yang terbiasa menambangnya setelah mengkristal
bak ladang garam yang luas membentang
aku menjadi tak acuh melihat orang meminta-minta
karena seperti negara, kadang kala meminta padahal tak butuh
cicilan utang masa lalu lebih besar dari utang baru
lalu di belakang berlagak besar dan kaya, berhasil dan kuasa
aku juga tak ada beda, begitu kerdil di hadapanmu
tak bisa kupahami dirimu dan kucari-cari alasan
agar semua orang setuju, kaulah yang rumit
pemasalahan demi permasalahan tak bisa diselesaikan
hati ini bagaikan pohon pisang yang ditanam di jalan berlubang
kau boleh saja menabrak dan menumbangkannya
atau mengerti, ada hal yang harus diperbaiki