Puisi | Kepada Sapardi

Kepada Sapardi

Hari ini saya memancing. Barangkali ada sebait puisi di kolam itu. Puisi yang gagal ditemukan oleh penyair lain. Tuhan dulu mengubahnya menjadi seekor ikan. Seekor ikan dengan insang, berenang. Bila bosan berenang, ia akan melompat dan terbang. Sebelum pindah ke kolam-kolam lain.

Saya pernah lihat bayangan ikan itu di matamu. Matamu adalah sebuah kolam. Saya berusaha menebak dasarnya tetapi saya takut terjebak karena tidak nampak seberapa dalam.

Saat saya memancing, saya tidak tahu seberapa panjang benang yang pantas dari joran. Saya tidak tahu bentuk kail yang tepat, umpan yang cepat ditangkap puisi. Hanya waktu sedemikian fana. Detik, menit, jam, dan hari. Tahu-tahu ada yang datang, dan kita kenali, memberikan salam sebagai yang paling dekat, paling pasti

(2020)

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *