Puisi Ibrahim Sattah, Harta Karun dari Riau

Dan Dan Did

Maka adalah pasir
Maka adalah batu
Adalah bayang
Adalah air
Dan ini dan itu dan engkau dan aku: Dan Dan did

Di sana pasir di sini pasir di sana batu di sini batu
Di sana bayang di sini bayang di sana ar di sini air
Siapa itu?
Maka adalah lengang
Terkepung dalam beragam makna di mana aku ada
Dan sebagaimana biasa aku pun lupa sesuatu
Yang tak kutahu:
Indandid indekandekid indekandekudeman
indandid

Kaulah itu
Yang membasuh kaki yang membasuh bumi
Yang ada dan tak ada yang hilang tak hilang jauh
tak jauh
Di pasir di batu di bayang di air di sunyi di situ di
sana di sini

Di mana aku?
Kuraba anumu
Kusapa jua diriku
Kanak-kanak dan kupu-kupu
Yang di kakimu itu: Dan dan did
Indekandekid indekandekundeman indandid

1971

MAUT

dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam
diamdiam
maut

1974

burung dan ramarama mengangkat sayapnya
pergi berdepan dengan matahari
sebelum akhirnya kembali mendiamkan
sepi

SEBAB

ingin kujanjikan laut jadi gurun
ikan dan sekalian hewan
pindahlah ke
bulan
sebab laut sebab pantai
sebab laut bernama laut sebab pantai bernama pantai
sebab maut bernama maut
sebab saatnyasampai

TAFAKUR

hhhhhhhuuuuuuu
allah
luangkan ruang kanan di gaunggaib gunaguna-Mu
dan kepadanya
berikan

SANSAUNA

Angin berzanji jejak ke punca cemara
membawa dunia
ke rimba di rimba ke rimba
sansauna
di sana dia di sana rimbanya
di sana sansauna
membuka
telaga
ditimbanya debu dari debu dari situ
ditimbanya batu dari batu
ditimbanya
aku
ditimbanya lipan dari lipan dari hewan
ditimbanya naga ditimbanya singa dari sana
ditimbanya bulan dari bulan
dari telaga
cahayanya
sansauna rimba sansauna rimba cahaya
ke
rimba
di
rimba
ke
rimba sansauna
di sana angin berzanji jejak ke punca cemara
membawa
dunia
ke
rimba
di
rimba sansauna
di sana dia
di sana sansauna
menyimpan
janjinya

DUKA

duka ?
duka itu anu
duka itu saya saya ini kau kau itu duka
duka bunga duka daun duka duri duka hari
dukaku duka siapa dukamu duka siapa duka bila duka apa
duka yang mana duka dunia ?
: DUKA DUKI
Dukaku. Dukamu. Duka diri dua jari dari sepi


Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *