Puisi yang hadir menemani teman-teman kali ini datang dari Klaten, dari seorang perempuan muda bernama Eka Yuli Andani. Mau puisimu dimuat juga di Catatan Pringadi, silakan kirim tulisanmu.
Baca Juga
Kopi Sabin
di dalam kehangatan kopi sabin
terdapat perjumpaan seribu wajah
yang membawa aura berlian
mereka saling menyambut memberi tatapan
tetapi, kopi sabin bukanlah
kopi yang disuguhkan di meja pesanan
ia adalah ruang pelepas pilu
saat diri menolak kehidupan
Kopi Sabin, 2019
Di Bawah Air Terjun Kembar Denalo
Pagi menunggu datangnya sinar mentari
Aliran menjemput kembara
Ditemani pepohonan nian lebat
Serta aroma tanah yang membasahi pangkuan
Di bawah gemericiknya kembar denalo
Suara syahdu dimainkan
Dan kutengadahkan tangan pendosa
Di atas pantulan air yang percikannya
Mengalirkan cinta dan kasih sayang bumi
Untuk tetap menjaga keasrian denalo
Dingin menembus tulang rusuk
Saat berada di bawahmu
Yang menghanyutkan api nafsu
Ketika aku sirami seluruh tubuh
Hanyalah kedamaian melekat dalam jiwa
Purwokerto, 2020
Tadarus
Aku memandang sinar rembulan
Memancar kerinduan di tengah-tengah anak kota
Di bawahnya anak kecil bekejaran mencari sinarnya
Dengan melukiskan wajah damai
Saatnya bertadarus
Ia yang sempat hilang dari nafs-ku
Kugandeng setiap huruf-huruf suci
Dengan penuh kedamaian
Sedangkan anak kecil tetap riuh dengan dunianya
Saling menebar tawa
Di sepanjang garis hitam-putih
Sambil mendengar huruf yang mengudara
Maka berdamailah hati kita
Nurul Ikhsan, 2020
Petuah Tuan
14.00 di lorong persidangan
Kugenggam butiran janji prasetya dari tuan
Yang membakar amarah kalbu
14.15 di balik kursi panjang besi
Kusempurnakan tujuan
Seirama dengan detik arloji tangan
Dengan penuh keikhlasan
14.25 bunyi ketukan sepatu terdengar
Sosok hening muncul menuntun senyuman
Menelusuri lorong-lorong sunyi
Yang meneduhkan pandangan
Menuju akhir dari sebuah pertemuan
Tuan luncurkan pusaka mungil terbalut kain sutra
Hingga menancap sampai urat nadi dan
Disaksikan puluhan mata telanjang
Purwokerto, 2020

Eka Yuli Andani, kelahiran Klaten. Beralamat di desa Tanjungtirta, Punggelan, Banjarnegara, Jawa Tengah. Merupakan mahasiswa Pendidikan Agama Islam dan bergiat di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN Purwokerto.
Beberapa karya puisinya terpublikasi di Koran madura, Harian BMR fox, Majalah simalaba, Nusantaranews, Tembi, Negri kertas, dan Akar ranting daun. Puisinya juga terhimpun ke dalam antologi: Kelopak Cinta Bidadari (2018), Pilar Puisi 5 (2019), Imajinasi Aksara (2019), Senja (2019), Menenun Rinai Hujan (2019), Potret Kehidupan (2020), Mata Air Hujan Di Bulan Purnama (2020), 100 terbaik Lomba Cipta Puisi ASEAN 3 IAIN Purwokerto, dan antologi puisi khas sempena pertemuan dunia Melayu 2020. Penulis dapat dikunjungi melalui Fb: Eka Yuliandani atau Hp: 082324478916