Setelah kau menceburkan diri ke lautan
kulihat kerompengmu lepas. Hari itu, kau belajar
makna bebas. Tak perlu memikirkan negeri
Mencintaiku lebih dari cukup.
Lalu aku angslup ke dadamu. Dan kau bopong aku
ke dalam hutan. Asmara kita membakar pepohonan.
Hingga tinggal asap, dan aku terkesiap
Sebuah istana telah terbangun. Kau kini raja
Tak lagi biawak sisir, yang begitu lahir
membuat malu, Aku kini ratu, melihat tanah rata
di depanku, setelah kata-kata serupa mantra
kuucap penuh kepada dewata.
Setelah kau menceburkan diri ke lautan
aku sepenuhnya perempuan. Dengan cinta
enyahkan segala perbedaan. Mengenang lagi
persahabatan yang sama rupa dengan kesetiaan.
(2020)
Puisi “Biawak Sisir” dibikin dari cerita rakyat Banyuasin berjudul sama. Puisi ini menjadi rangkaian upaya memuisikan cerita rakyat Banyuasin. Baca juga puisi-puisi lain: