Baru-baru ini aku melakukan kesalahan dalam membeli tiket kapal Feri. Harusnya tiket yang kubeli adalah Merak-Bakauheuni. Eh malah kepesan Bakauheuni-Merak. Kesalahan itu pun tidak bisa diubah. Perubahan hanya berlaku untuk perubahan jadwal keberangkatan. Sementara proses refund, selain memakan waktu, ternyata punya biaya potongan yang banyak banget. Huh.
Kesalahan-kesalahan seperti itu, percaya atau tidak, adalah pengingat dari Tuhan, kalau aku kurang menyisihkan harta untuk sedekah dan zakat. Sebab, yang aku percayai, selalu ada hak orang lain dari harta yang kita dapatkan. Hak itu harus kita sisihkan secara berkala. Bila tidak, Tuhan akan mengompensasinya dengan berbagai cara. Bisa lewat rejeki kita yang berkurang, kesehatan yang bermasalah, atau hal-hal yang di luar dugaan terjadi yang berimbas pada berkurangnya keuangan kita.
Perintah Zakat dalam Islam
Zakat dalam Islam adalah pilar penting, masuk dalam rukun Islam yang keempat. Zakat bahkan disebut sebanyak 32 kali di dalam Alquran.
Apa itu Zakat? Zakat adalah penunaian kewajiban pada harta yang khusus, dengan cara yang khusus, dan disyaratkan ketika dikeluarkan telah memenuhi haul (masa satu tahun) dan nisab (ukuran minimal dikenai kewajiban zakat). Zakat pun kadang dimaksudkan untuk harta yang dikeluarkan. Dalam arti luas, sedekah juga termasuk dalam zakat.
Di dalam Surat Al Baqarah: 43, Allah SWT berfirman, “Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”
Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya; menegakkan salat; menunaikan zakat; menunaikan haji; dan berpuasa di bulan Ramadhan.”
Sedekah dan Zakat: Bentuk Social Capital
Pandemi yang melanda kita selama setahu ini membuka tabir lain. Dan hal yang ditunjukkan itu ialah hal yang baik. Ialah Social Capital yang ternyata masih kita miliki.
Ribetnya, kata Bourdieu, social capital adalah sumberdaya yang terdapat pada individu maupun kelompok masyarakat yang terhubung dalam sebuah jaringan, yang terkait dalam relasi yang bersifat institusional maupun non-institusional, dan saling menguntungkan satu sama lain. Simpelnya, social capital ini adalah kekuatan yang dimiliki kita semua untuk saling membantu satu sama lain.
Pandemi yang berdampak pada perekonomian ternyata membuat tak sedikit orang yang masih baik perekonomiannya membantu orang-orang yang membutuhkan. Ada gerakan untuk bersedekah makanan kepada para tukang ojek online. Ada Hajitako yang mengumpulkan sedekah untuk membeli makanan bagi para petugas kesehatan. Masih banyak gerakan serupa yang membuat setiap golongan masyarakat bahu-membahu membantu bahkan jauh lebih cepat dari bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah.
Manfaat Sedekah dan Zakat
Salah satu pertanda dunia masih baik-baik saja menurutku adalah ketika kita dimudahkan dalam berbuat baik. Dalam merespons pandemi Covid-19 ini, kita dapat melakukan sedekah dan zakat online. Meski pada dasarnya, sedekah dan zakat sebaiknya diberikan kepada orang yang berada paling dekat dengan kita dulu. Namun, bila tak ada dan kita kebingungan mau bersedekah atau berzakat kepada siapa, kita bisa mempercayakan itu pada lembaga tepercaya dan menyalurkannya online saja.
Sedekah banyak sekali manfaatnya. Manfaat sedekah yang pertama adalah sebagai penolak bala, penyubur pahala, menahan musibah, dan kejahatan serta rezeki yang dilipat gandakan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah untuk bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.”
Manfaat sedekah berikutnya adalah membuka pintu rezeki. Rasulullah bersabda dalam hadis riwayat Baihaqi, “Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.”
Sedekah juga bisa memanjangkan umur. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. (HR. Thabrani).
Sedekah juga mengobati penyakit. Rasulullah SAW bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana”. (HR. Ath-Thabrani).
Gimana, tunggu apalagi, sisihkan hartamu untuk bersedekah atau berzakat.