Salah satu hal yang sangat disayangkan adalah dalam banyak pembelajaran sejarah Islam, konteks politik tak diikutsertakan. Padahal, dalam perjalanan dunia Islam, ada banyak peristiwa politik terjadi seperti halnya Umar yang dibunuh seorang budak, Utsman yang didemo oleh Khawarij dengan tuduhan korupsi, peperangan Ali dengan Aisyah, sampai ke perseteruan Ali dan Muawiyah karena Khawarij yang menjadi fitnah terbesar kala itu.
Perilaku Rasulullah pun bisa ditafsirkan atau memiliki konteks politik. Ketika baru mendakwahkan Islam, Rasulullah dilempari batu, dihina, dimaki. Tentu saat itu konteksnya adalah masa-masa awal dakwah. Tidak ada gunanya membalas karena akan merusak jalan dakwah itu sendiri.
Kemudian, ketika Rasulullah menemani dan bahkan menyuapi wanita Yahudi buta yang tak pernah berhenti menghinanya, tentu pesannya adalah… Islam tak akan pernah menindas yang lemah. Islam akan menjadi pelindung bagi seluruh umat manusia.
Tapi, ketika Heraclius berdusta kepada Rasulullah… apa yang terjadi? Pasukan dikirimkan untuk menaklukkan kesombongan raja Byzantium itu. Pesannya adalah, Islam tak suka dusta dan keangkuhan.