Balong Endah

Fenomena Balong Endah di Taman Nasional Halimun Gunung Salak

Balong Endah telah menjadi fenomena baru di Taman Nasional Halimun Gunung Salak. Fotonya beredar di mana-mana, terutama di Instagram. Balong Endah telah menjadi destinasi alam paling ramai dikunjungi di taman nasional tersebut.

Dulu, Balong Endah relatif lebih sepi. Kondisinya masih begitu alami, sehingga hanya bagi para pemberani yang berkemah dan bermain air di sana. Kolam airnya bening sekali, barangkali yang paling bening kalau di taman nasional. Saingan kejernihan kolam di Leuwi Balong Endah hanya bisa ditemukan di Cibaliung, Sentul.

Balong Endah

Fenomena Balong Endah menjadi sangat ramai karena area Balong Endah sudah direhabilitasi sedemikian rupa sehingga semakin cantik bila difoto. Kolam-kolamnya ditata sehingga dari pangkal ke ujung jadi seperti terbagi dalam beberapa kolam. Batu-batu di dasar kolam yang berbahaya disingkirkan sehingga orang-orang yang suka melompat lebih merasa aman, tanpa takut harus terbentur batu tersebut.

Namun, aku yang pernah ke Balong Endah sebelum dan sesudah direhabilitasi, tetap menyukai Balong Endah yang alami. Tone-nya yang khas adalah keunikan tersendiri yang bisa memanjakan mata dan lensa.

Balong Endah

Hanya saja, kelebihannya sekarang, Balong Endah cukup ramah jika kita membawa keluarga. Anak-anak bisa bermain bersama orang tua di sini tanpa begitu takut dengan bahaya. Meski, tetap harus hati-hati juga karena bebatuannya licin.

Kali kedua aku ke sini, aku mengajak istri dan kedua anakku. Dari rumah bermotor, berempat (kalau sekarang sih sudah ditilang polisi) menempuh jarak sekitar 40 km.

Melelahkan sih, namun kenangannya tentu tidak akan terlupakan.

Lucu juga selama bermain air di sini. Hanna awalnya sudah mau menceburkan diri ketika melihat Curug Kondang. Ya, Balong Endah sebenarnya satu lokasi dengan Curug Kondang. Namun, kita perlu naik satu bukit lagi untuk sampai. Harga tiketnya dulu 7 ribu. Sekarang sudah 10 ribu. Trekingnya tidak susah, Kok. Hanna, anakku yang berusia 7 tahun saja mampu menaiki bukit kecil itu.

Tentu saja air di sini dingin sekali. Gianna yang antusias namun masih takut-takut memang nggak bisa dilepas begitu saja. Namun, tetap kuajak mereka semua ke pangkal Balong Endah, yang syukurlah, tetap dibiarkan alami. Satu ronde kami puas bermain di sana. Zane bahkan ikut melompat dua kali di sana.

Setelah itu, barulah kami menjajal kolam-kolam lain dan mengambil foto di spot-spot baru yang harus antre.

Selesai berenang, kami pun beristirahat sambil menghampiri penjaja. Semangkuk pop mie, segelas kopi hangat, nikmat sekali.

Demikianlah, Balong Endah yang sedemikian indah. Semoga saja kebersihannya selalu terjaga seiring bertambahnya pengunjung di sana. Buat kamu yang mau ke Balong Endah, kusarankan datang jangan di akhir pekan. Kalau pun cuma bisa akhir pekan, pilihlah Sabtu dan sepagi mungkin.

 

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

13 Comments

  1. Halo mas Pringadi mantep nih emang jalan-jalan mulu hahaha. Udah lama nih gak main ke blog ini.

  2. Ini di bogor ya? ?
    Aku suka kagum liat pemandangan air terjun yang kaya gitu tapi sepertinya sedikit claustrophobia hahaha

  3. Suka bingungnya pengen wisata ke tempat alami, tapi kuatir dengan risiko luka. Mau kenalan sama alam tapi alamnya yang harus memaklumi,

    1. semangat kak, yuk ke balong endah

  4. Salah satu tempat yang aku suka itu air terjun, perjalanannya yang terjal dan menantang, tapi biasanya gak terlalu lama satu dua jam cukup dan langsung disiguhi pemandangan yang alamiii banget. Aku baru tahu nih tentang Balong Endah, cocok untuk keluarga ya, karena track nya sudah cukup baik, jadi enak ngajak anak-anak gitu.

    1. Iya benar, Kak. Lumayan ramah buat wisata keluarga di Balong Endah

  5. Di satu sisi, tempat yang alami kalau sudah populer menguntungkan karena jadi tersedia fasilitas dan transportasi. Tapi di sisi lain, nuansa alaminya jadi berkurang, dan biasanya banyak sampah (meskipun tidak di semua tempat). Andai di Palembang ada yang seperti Balong Endah, pasti ramai sekali hoho.

  6. Kalau 40 km masih jangkauable ini 🙂 Aku suka banget air terjun. Di blog aja kayaknya ada beberapa tulisan khusus ngebahas air terjun. Sayangnya di Palembang nggak ada. Paling deket ya ke Bedegung yang butuh waktu sekian jam. Makanya suka sirik sama temen-temen di Jawa. Melipir dikit nemu deh curug/air terjun 🙂

  7. Kebayang udara dinginnya, kebayang nyemplung di air bersihnya. Kebayang suara gemericiknya. Ya ampun, bikin pengen wisata alam baca ini. Kami kalau mudik paling bisa ke sungai aja. Itu pun tak cantik lagi sungainya. Banyak dikeruk batunya sama perusahaan batu.

  8. kalo pas musim hujan bahayo dak kak? takutnyo ado arus deras klo maen2 ke sini. hikz.. kejadian di sleman kmaren anak2 susur sungai takutnyo disini jugo kayak itu.. 🙁

  9. Aih perlu dicatet ini htm Rp.10.000;bisa mandi ampe mengkerut di Balong Endah yang indah

  10. Liburan kecil yang asyik. Kapan lagi ya Mas Pri piknik tipis-tipis bareng keluarga tapi berkesan macam ini.

    Duh Balong Endah, kapan ya bisa kuresapi keendahanmu, he.

  11. Palembang gak ada air terjun, Mas. Hiks. Pengin banget berkunjung ke sini. Tempatnya keliatan bersih dan pasti ehem instagramable buat di-share. Ahhahaha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *