Dari Catatan Sayyid Sayyam dalam Antologi Puisi Sebuah Usaha Memeluk Kedamaian

Puisi ini termasuk dalam antologi puisi “Sebuah Usaha Memeluk Kedamaian” yang merupakan antologi puisi para pemenang dan nomine sayembara menulis puisi Solusi Buku.

I.

Dikemasinya luka yang sekian tahun betah
bersarang di dadanya. Seekor burung tersesat
bertengger di tiang-tiang tersisa. Ada yang
basah di matanya seperti menahan sesak dan 
isak akibat bau mesiu; Ia masih duduk di ruang
tamu, membaca surat kabar, meneguk susu,
menunggu ketukan pintu—seseorang bernama
kematian berjanji akan menjemputnya.

Aku tak tahu hari apa setelah adzan maghrib 
itu. Udara tampak tak begitu karib. Jendela 
yang kubiarkan terbuka berkali-kali terantuk
ke dinding. Aku tak rela membiarkan janggutnya
terbakar lilin yang lupa dipadamkan. Namun, 
ia seperti bercakap-cakap tanpa rasa takut:

Beberapa pemimpin akan wafat,  beberapa 
orang akan sekarat, tetapi cinta akan selamat.

Ia tak sempat mengucapkan selamat tinggal. 
Ia tak sempat mengekalkan sebuah pelukan.

II.

Ia mencari namanya di koran-koran, barangkali
pewarta dapat meramalkan kematian. Sekawanan
burung besi belum bosan menukik akrobatik
seolah Tuhan tidak beralamat di Jabalia. 

III.

Aku tidak takut melempar batu, menyambit jambu,
membalang bacang, jika itu membuatMu
keluar dari rumah sembari memamerkan piyama baru.
Aku harap tidurMu semalam baik-baik saja. Orang
bermain perang-perangan sampai lupa waktu
terjaga dalam pengawasannya yang panjang.

IV.

Siapa saja yang jatuh cinta, ia telah bersiap
menjadi martir.

V.

Di ujung semesta ini terdapat lubang dan tuhan
suatu saat akan meniupnya 
tetapi ia pulang, menjelang dini hari
dan sebuah pintu atau lebih terbuka. 

Di sanalah tempat kembali, dan orang-orang
menangis, kehilangan.

Aku tak tahu, bila nanti lubang itu ditiup
apa aku telah pulang, menyusulnya
dan mengetuk pintu yang tak tertutup itu
sambil mengucap tanya, adakah di sini

Kedamaian?

(2020)

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *