Curug Goa Lumut

Curug Goa Lumut di Taman Nasional Halimun Gunung Salak

Curug Goa Lumut selalu kurekomendasikan kepada teman-temanku yang ingin membawa keluarganya berlibur ke alam. Pasalnya, curug di Taman Nasional Halimun Salak ini mudah sekali dijangkau. Kita tidak perlu melakukan treking. Dari parkiran ke curug, jaraknya dekat sekali. Mudah apabila kita membawa anak kecil.

Curug Goa Lumut

Aku pun mengunjungi Curug Goa Lumut bersama keluargaku. Dua anakku. Satu berusia 6 tahun, dan adiknya belum berusia 2 tahun. Jadi, enak sekali ke Curug Goa Lumut ini. Bila biasanya aku mengunjungi curug selalu tanpa keluarga, di sini aku bisa berlibur dengan keluargaku. Seru.

Kalau yang belum tahu di mana Taman Nasional Halimun Gunung Salak, dari Stasiun Bogor jaraknya 30 kiloan. Kecamatannya Pamijahan. Modal Google Maps pasti ketemu. Kusarankan pakai motor saja. Tapi, kalau mau pakai mobil, ingat pagi-pagi sekali dan pulangnya (kalau hari libur) harus bersiap dengan macet.

Sayangnya, ketika ke sana, pas musim kemarau. Ya, memang begitu sih. Soalnya kami bermotor dari Parung. Kalau musim hujan, Bogor nyaris selalu hujan begitu siang. Gimana pulangnya ‘kan?

Curug Goa Lumut

Curug Goa Lumut ini selain mudah dijangkau, tempatnya juga bagus untuk berenang. Hanya harus berhati-hati. Di foto nampak tali sebagai pembatas wilayah yang dalam. Kedalamannya mencapai 4 meter. Airnya dingin sekali dan sangat bersih. Lebih seru lagi, kalau kita lompat dari bebatuan di curug. Aku sempat lompat beberapa kali tetapi bukan dari titik paling tinggi. Ngeri.

Istriku lebih ngeri lagi. Bukan ngeri lompatnya. Kalau lompat, ia juga mencoba. Tapi katanya suasananya mistis. Alasan pembenarnya, letak curug ini membelakangi sinar matahari, Biasanya, titik yang tidak terkena sinar matahari langsung itu angker. Kata dia.

Curug Goa Lumut

Ternyata memang, ada mitos tentang Curug Goa Lumut. Dinamakan Goa Lumut karena memang ada goanya. Tuh, di foto nampak. Dulu, katanya pernah ada 6 orang yang nekat masuk ke dalam goa. Meski sudah diperingatkan, mereka menggubrisnya. Sampai sekarang, keenam orang itu tidak keluar dari dalam goa.

Curug Goa Lumut sendiri konon merupakan tempat pertapaan Raden Kian Santang yang merupakansahabat karib anak Prabu Siliwangi, dari Kerajaan Pajajaran. Kemistisan Curug Goa Lumut disebutkan banyaknya kejadian-kejadian aneh saat matahari mulai terbenam. Sering terdengar segerombolan orang mandi dan memainkan musik tradisional Sunda yang menggema begitu jelas di sekitar kampung. Padahal, lokasi ini hanya beroperasi dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Kalau habis Magrib, warga masih suka mendengar kerumunan orang yang sedang bermain degungan, jaipong, atau bunyi kereta kencana.

Mitos lain yang beredar adalah curug ini mempunyai khasiat. Barangsiapa yang masih jomlo, lalu mandi di Curug Goa Lumut, tak lama ia akan mendapatkan jodoh. Kuy, kamu yang jones juga bisa main ke sini.

Bagaimana soal fasilitas? Ya, tersedia toilet umum. Kalau buat berleha-leha, ngopi sambil makan mie rebus, di luar gerbang tersedia juga. Oh iya, tiket masuknya 10.000 per orang. Parkirnya 5.000. Punya waktu? Tunggu apalagi. Segera main ke Curug Goa Lumut!

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *