Ciri-ciri Kalimat Efektif

Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Kalimat efektif memiliki syarat yakni secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya, dan mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

Baca Juga: Menulis Paragraf yang Baik

Ciri-ciri kalimat efektif

  • Kesatuan Gagasan.

Kalimat yang baik memiliki subjek (S) dan predikat (P), serta unsur-unsur lain (O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.

  • Kesejajaran

Maksud kesejajaran yakni kata kerja di dalam kalimat memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.

Misalnya:

Pak Ian menolong Heru dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedangkan yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.

Kalimat itu harus diubah:

  1. Pak Ian menolong Heru dengan memapahnya ke pinggir jalan
  2. Heru ditolong Pak Ian dengan dipapah ke pinggir jalan.

Keparalelan atau kesejajaran bentuk juga berarti terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.

  • Kehematan

Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebihan hanya akan mengaburkan maksud kalimat. Cara penghematan dalam kalimat bisa dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek, menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata, menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat, kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak.

  • Penekanan

Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Caranya dengan mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat. Cara lainnya yakni dengan menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah, menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting, atau menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.

  • Kelogisan

Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

  • Kesepadanan Struktur Bahasa

Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok. Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.

Ciri kesepadanan antara lain mempunyai struktur jelas. Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek. Selain itu jangan sampai terdapat subjek ganda dan predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *