aku mencoba menumbuhkan pohon di dalam kepalaku, tetapi tak ada unsur hara yang memadai. ada hamparan tanah yang gersang, tak dihuni siapa pun sebatang rumput yang masih bertahan menyebut dahaga tetapi itu cara terbaik menguji iman aku pikir-pikir tak pernah ada yang mondar-mandir kecuali angin yang sudah milik seseorang aku tak paham, kapan aku akan…
Category: Puisi
Rumah
aku ingin membuatkanmu rumah dengan arsitektur sederhana batu batanya dibuat dari lumpur, atapnya daun rumbia setiap hujan turun, kita akan mendengarkan suara yang berisik dan saling memeluk ketakutan milik kita rasa khawatir menjadi sedemikian menarik karena kita akan mengenang itu sejauh selamanya siapa saja boleh bertamu, pintu terbuka setiap saat kau akan menyajikan secangkir teh…
Sajak-Sajak Sapardi Djoko Damono
Pada Suatu Pagi Hari Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil Berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun Rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil Menangis dan tak ada orang bertanya kenapa. Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk Memecahkan cermin membakar tempat tidur….
Juara II Lomba Cipta Puisi Nasional Komunitas Kopi Andalas 2012
Sekian Fragmen Perjalanan, Ketika Aku dan Kau Memutuskan Pergi atau Kembali demi Menuntaskan Rindu dan Kerinduan I. Hujan turun tipis. Kau bersiap menepis kenyataan bahwa kita duduk berhadap-hadapan, memesan dua gelas jahe, dengan madu dan coklat, dan orang-orang menatap kita dengan pandangan yang berkilat. Aku ingin meminta sesaat, mencari detak jantung yang berisik, pelan kian melubangi dada seperti…
Puisi Pringadi Abdi Surya, diterjemahkan oleh John H. McGlynn
The Last Rain in Memory I will set aside this mist for you until the time comes to meet for leaves have only just begun to grow after the curse of a century of drought for my failure as a man to turn stones into gold an elderly alchemist named khidir who disappeared into eternity…