Cara Mengatasi Stres Karena Anak Alergi

Bagaimana cara mengatasi stres karena anak alergi? Banyak orang tua stres karena anak alergi. Beragam reaksi alergi yang timbul pada anak membuat anak biasanya rewel, menangis, sulit tidur, hingga mengalami penyakit-penyakit tertentu.

Ternyata, anak alergi ini bukan masalah segelintir orang tua lho. Dalam dua dekade terakhir, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat adanya peningkatan angka kejadian alergi pada anak di Indonesia, bahkan alergi susu sapi pada dermatitis atopik ditemukan hingga 60%. WAO sendiri menyatakan bahwa 30-40% penduduk dunia mengalami alergi lho!

Apa Sih Alergi Itu?

Alergi itu adalah ketidaknormalan pada sistem imunitas kita. Sistem imunitas tersebut gagal mengenali zat-zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya sehingga memunculkan reaksi tertentu. Zat-zat tertentu itu kita kenal sebagai alergen.

Misalnya, saya sendiri punya alergi. Rinitis alergika. Kalau terkena debu atau udara dingin, saya akan mulai bersin-bersin tidak berhenti.

Bakat Alergi Diturunkan?

Nah, banyak orang tua yang nggak tahu bahwa seorang anak bisa memiliki bakat alergi yang diturunkan dari orang tuanya. Bakat itu dinamakan atopi.

Beberapa faktor yang membuat risiko alergi pada anak meningkat, selain riwayat alergi pada keluarga (bukan hanya ayah atau ibu, ya) juga adalah kelahiran Sectio Caesar (SC), dan lingkungan seperti apabila ayahnya merokok.

Nah, ternyata ada tools untuk bisa menilai risiko alergi pada anak lewat Allergy Risk Screener by Nutriclub. Buat yang mau mencoba, silakan ke https://bit.ly/allergyriskscreener. Di sana kita hanya akan menjawab beberapa pertanyaan untuk kemudian mengetahui seberapa besar risiko alergi pada anak kita.

Kenapa menilai risiko alergi pada anak itu penting, karena pada dasarnya risiko alergi itu bisa dicegah. Dalam 1000 hari pertama kehidupan si bayi, sejak awal di dalam kandungan hingga usia 2 tahun menjadi kunci. ASI dan asupan nutrisi penting sekali saat itu.

Dalam kemampuannya menurunkan alergi, sinbiotik lebih efektif dibandingkan pemberian tunggal prebiotik atau probiotik. Efektivitas dari satu kombinasi sinbiotik tidak bisa diekstrapolasikan kepada kombinasi sinbiotik lainnya. Kombinasi Prebiotik seperti FOS GOS dan Probiotik seperti B.breve dengan komposisi seimbang telah teruji klinis bekerja secara sinergis mendorong keseimbangan kolonisasi Bifidobakterium sehingga mendukung sistem imun dalam menurunkan risiko alergi si Kecil.

Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak menjelaskan bahwa dampak alergi lebih dari sekedar gejala yang dialami anak. Alergi memiliki dampak yang signifikan bagi si Kecil, keluarga bahkan masyarakat. Bagi anak, alergi dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi dan sakit jantung. Selain itu, anak dengan alergi juga dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan apabila terlambat diagnosa dan penanganan kurang optimal. Sementara dampak ekonomi yang harus dihadapi keluarga adalah meningkatnya biaya pengobatan dan biaya tidak langsung.

Dampak Psikologis Anak Alergi

Yang perlu diperhatikan juga adalah dampak psikologis bagi anak dan orang tua. Penelitian menyebutkan bahwa anak yang alergi dapat mengalami gangguan seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas. Sedangkan bagi orang tua, munculnya gejala alergi pada anaknya dapat menimbulkan kecemasan berlebih atau lebih parahnya sampai perasaan depresi.

“Secara sosial, anak dan orang tua bisa merasa rendah diri dan menyerah. Jika hal ini terjadi, pencegahan terhadap risiko alergi pada anak dapat terhambat. Untuk itu, orang tua harus menanamkan semangat positif dan optimis bahwa pencegahan alergi dapat dilakukan sejak dini. Jika reaksi alergi terjadi sebaiknya orang tua jangan panik, usahakan agar si Kecil tetap tenang, jangan berasumsi tentang penyebab alergi si Kecil, lakukan validasi langsung dengan ahlinya.”

Putu Andani, M.Psi., Psikolog dari TigaGenerasi.

Cara Mengatasi Stres Karena Anak Alergi

Cara pertama, support system yang baik. Ibu yang mengalami stres karena anak alergi harus didukung utamanya oleh suaminya. Bicara dengan kami (para suami) agar dapat bahu-membahu saat alergi anak kambuh. Atur jadwal untuk berbagi tugas dalam mengurus tumbuh-kembang anak.

Cara kedua, self talk atau berbicara kepada diri sendiri, apa yang membuat khawatir, cemas, atau marah-marah. Jika self talk ini masih belum berasa, bergabung bersama ibu-ibu lain yang sama-sama memiliki anak alergi untuk saling berbagi dan menguatkan.

Cara terakhir, datanglah ke psikolog untuk lebih bisa mengatasi stres yang ditimbulkan.

Perlu sekali untuk menenangkan diri terlebih dahulu saat alergi anak kambuh. Hindari interaksi dengan anak saat sedang merasa stres atau ingin marah. Jangan sampai berinteksi dengan anak saat marah. Sang anak bakal tambah kebingungan.


Nah, kita sebagai orang tua, kalau sudah telanjur basah nih, anak sepertinya sudah kena alergi. Penting buat kita melakukan tes alergi pada anak agar tahu alergennya apa saja. Dan mau tidak mau, cara mengatasi alerginya adalah dengan terus menguatkan daya tahan si anak dan menjauhkan alergen tersebut.

Semangat!

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

4 Comments

  1. Sedikit share kalo keluarga atau orang tua saya itu ga punya riwayat alergi terhadap makanan tertentu tapi saya justru punya alergi di beberapa makanan seperti seafood, udang udangan, ikan tertentu, telur dan mie instan (jika dikonsumsi terlalu banyak dan sering) saya pernah ke dokter disebutkan alergi tp tidak begitu jelas yang melatarbelakanginya apa, dan khawatir nantinya akan menurun ke anak ?

  2. Setuju banget kak, support sistem jadi nomor satu. Setidaknya, terlepas beban lainnya psikis masih dalam kondisi positif ya.

  3. Alergi juga bisa menyerupai panas tinggi, lho. Anakku yg nomor dua pernah alergi, tiba² panas tinggi padahal tadinya gapapa. Setelah di igd dokternya tanya : anaknya makan apa bu? Sebutlah telur, udang dll. Cek darah lha memang alergi. Baca tulisan Mas Pring di atas bermanfaat banget buat aku yg turun temurun menderita alergi.

  4. Informatif banget ini maspri, jadi yang merencankan punya anak juga perlu tahu bahwa alergi juga bisa dicegah. Dan juga baiknya untuk mengetahui kita ada alergi atau tidak baiknya dikonsultasikan dulu yaa. Mkasih infonya maspri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *