ai loang

Berkemah di Ai Loang

Masyarakat Sumbawa sudah pasti mengenal Ai Loang. Ai Loang dulunya disebut Pantai Lamona. Letaknya di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Saya pun sudah beberapa kali mengunjungi pantai ini selama berada di Sumbawa. Namun, yang jarang orang alami adalah berkemah di Ai Loang.



Waktu itu, kami mendapat kepala kantor baru. Namanya Pak Wahyu, yang menggantikan Pak Badrus. Beliau datang ke KPPN Sumbawa Besar terlebih dahulu. Keluarganya menyusul belakangan. Di saat kesendiriannya itulah, beliau sering banget berbaur dengan pelaksananya, jalan-jalan, dan bahkan mengajak kami berkemah. Tentu saja, aku yang saat itu juga sendirian, senang bukan kepalang. Itu akan jadi kemah pertamaku.

samawa sea side

Kami berkemah di tepi pantai. Tendanya sudah disiapkan oleh pihak pengelola Ai Loang. Aku lupa bayarannya berapa per tenda, berbeda-beda tergantung fasilitas yang diinginkan. Saat itu, selain aku dan Pak Wahyu, turut serta teman-temanku: Taufik, Muji, Reza, dan Mas Zamzam.


Baca Juga : Semongkat di Sumbawa


Kemah ini juga sepertinya dilakukan untuk survei tempat. Memang benar, pada akhir masa jabatannya, Pak Wahyu mengadakan capacity building seluruh pegawai KPPN di sini juga. Berkemah juga. Sambil membawa seluruh keluarga. Samawa Sea Side sebagai pengelola memang menyediakan banyak fasilitas outbond dan permainan anak.

Ada satu kejadian berkesan saat kemah pertama itu. Aku tidur lebih dahulu. Sedangkan yang lain masih melanjutkan main kartu di dekat unggun yang kami nyalakan. Terlebih Taufik. Dia fotografer sejati. Dari tepi pantai, dia memburu Bima Sakti dengan kameranya.

Singkat cerita, aku bangun sebelum Subuh karena aku ingin memburu matahari terbit di Ai Loang. Namun, dalam tidur aku bermimpi buruk. Aku serasa terbelit ular di leher. Rasanya nyata sekali seakan-akan ada yang melingkar di leherku.

Reza yang di luar pun ingin gantian tidur di tempat aku tidur barusan. Dia tidak suka fotografi, jadi dia tidak mau ikut kami memburu matahari terbit,

Tiba-tiba saja, Reza keluar dari tenda. Menjerit. “Ular, Bro! Ular!”



Kemudian dia menceritakan ada ular di dalam tenda. Saat dia mengangkat bantal, ular itu ada di bawah bantal. Ya, bantal tempat aku tidur.

Benar saja, di sana ada seekor ular berukuran dua jari. Ular laut sepertinya dengan lidah menjulur-julur. Sang penjaga kemudian mengusir ular itu ke arah laut.

Aku bergidik, membayangkan semalam ular itu betul-betul melintas di leherku. Aku periksa semua bagian tubuh, khawatir ada gigitan. Alhamdulillah, aman.

Aku pun introspeksi diri. Selain logis memang ada ular laut di sekitar tenda, aku memikirkan alasan lain kenapa aku sampai didatangi ular. Setelah membaca banyak, berkonsultasi, akhirnya kudapatkan jawaban. Ada janji yang belum kutunaikan. Ya, aku pernah berjanji memberi kakakku perhiasan mutiara. Dan itu belum kupenuhi.

Ai Loang pada pagi hari sungguh indah. Suara burung. Suara debur ombak yang lembut. Dan matahari yang muncul pelan-pelan adalah pemandangan yang sangat mahal. Aku bukanlah fotografer, hanya ikut-ikut Taufik, belajar darinya, meski kualitas foto kami bak bumi dan langit. Dia juara nasional se-Perbendaharaan.

ai loang

Akhirnya kudapatkan 1-2 foto yang menurutku, lumayanlah.


 Pada kesempatan yang berbeda, kami ke sana lagi. Berkemah lagi. Namun kali ini lebih ramai. Ada yang bawa pancingan. Ada yang fokus ingin bermain.


Baca Juga: Kenangan Ramadhan di Sumbawa


Aku pun sempat mencoba permainan keseimbangan dan flying fox. Seru memang.





Jika ke Sumbawa, datanglah ke Ai Loang. Berkemahlah. Jika punya dana lebih, menginap di Cottage Samawa Sea Side juga tak apa. Bangun pagi-pagi sekali. Pulau Moyo bisa terlihat. Begitu juga gunung Tambora. Dan matahari terbit yang sangat indah.

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

16 Comments

  1. Mimpi tentang ular dan didatangi ular memang horor benar. Semoga tidak alami hal itu lagi. Fotonya sudah bagus banget, kok. Saya suka panorama langit yang seperti itu. Jika matahari terbut di laut pastinya lebih syahdu daripada di kota. Ada hening tak terdefinisikan. Sayangnya saya belum pernah berkesempatan melihat matahari terbit.

  2. Namanya pantai ai lebih suka drpd pegunungan. Pantai is my heart, ombak is my soul.

  3. Wah seru banget ya pengalamannya. Berkemah di tepi pantai di daerah yang jauh dari keramaian. Eh btw gitu ya kalau belum menunaikan janji, kita bisa didatangi ?

  4. Bagus banget pemandangannya.

    Ih serem, mimpi ketemu ular, ternyata didatangi ular beneran.
    Kalau saya dulu pernah mimpi kebelet pipis, pas terbangun ternyata sudah ngompol hehehe

  5. ai ai ai,, abang yang satu ini suka jalan jalan terus nih rupanya. ga cuma katanya temen aja ya kal di sumbawa itu pantainya sangat elok.

  6. Cantik sekali ai loang ini ya mas Pring. Berkemah di pinggir pantai mungkin pengalaman yang seru ya, kalo aku cuma pernah di Hutan aja..
    pernah kepengen ikut kemah pinggir pantai pas event anak-anak, tapi gak jadi karena kemarin tu baru punya bayi..

  7. Udah lama gak camping dan glamping, tepatnya setelah menikah dan punya anak. Padahal dulu sejak kuliah sampai kerja, kerjaan kalo libur pasti camping ke alam, tidur di tenda, bikin api unggul, bakar ikan, duh jadi kangen. Sumbawa ini yg di Bima NTB itu ya mas? Menarik sekali.

  8. Ngeri banget ceritanya mas, ada ular dibalik bantal.
    Untung ada temen yang liat ya, kalau ga udah jadi musibah. Nauzubillah..

  9. Nah itu dia mas alasan saya sekarang sudah enggan kemah-kemahan. Cukuplah dulu pas jadi anak sekolahan puas kemah-kemahan pas pramuka dan paskibra. Ngeri sm ular or serangga imut yang kalo gigit bikin mood ciut. Tapi, view Sumba memang worth it untuk dieksplor ya mas. Keep dulu ah buat list piknik kalo liburan.

  10. Wahh aku belum ke sumbawa euyy, pengen ke pulau kanawa juga semoga bisa kesampaian dan tiket pesawat dapat murah

  11. Duh, ternyata ada ular laut yang bisa masuk tenda ya. Saya kira sebangsa itu takut sama manusia.
    Btw, keren suasana pantainya, bisa lihat berbagai pulau di Sumbawa dan di kejauhan tampak Gunung Tambora yang penuh sejarah.

  12. Hwaa aku ingin ke Sumbawa dan ke Ai Loang ini suatu hari nanti. Seru juga berkemah di tepi pantai. Jadi si tenda-tendanya ini harganya berbeda-beda tergantung fasilitas yang diinginkan ya. Eh ngeri juga mimpi dililit ular ternyata ularnya ada beneran hwaa … Duh seru ada flying fox juga.

  13. Camping outdoor, api unggun, sahabat dan cerita sepanjang malam ==> apa yang langsung ada di benak saya saat baca postingan mas Surya ini.

    Tentang mimpi, sy pernah mimpi ada ular kobra besar ngejar ke dalam ruang TV. Sekian minggu setelahnya, Ibu mertua nemu ada ular… kobra ada di belakang TV!!

    Untungnya saya bisa memburu dan membunuhnya. Serem.

  14. waduh santuy banget bang tiduran diatas hammock gitu wkwkw

    paling asik emangke pantai sekalian nge camp sih..aku setaun inimal sekali lah harus nge camp dimana gitu,,

    alhamdulillah pernah camp di tepi pantai ga ada hewan macem2 mas, duh merinding juga ya klo ada ulat atau ular laut hadaahhhh

  15. Aku bergidik saat mimpi ular… tambah parno saat ternyata beneran ada ular di bawah bantal. Gusti Allah…. serem banget kalau buat saya, Mas. Beneran, deh. Segera tunaikan janjimu, Mas.

  16. Cerita – cerita tentang Sumbawa selalu indah. Kapan yaa bisa singgah ke sana..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *