Sejumlah Pertanyaan tentang Cinta

Asuransi Kesehatan Buat Penulis? Ya wajib!

 

Kamu kelompok penulis yang mana nih? Yang masih suka begadang malam, karena menyukai ketenangannya yang hakiki. Atau yang hobi SKS, Sistem Kebut Sebentar?

Apapun proses kreatif yang kamu sukai, aku ingatkan satu tips untuk menjaganya lebih lama. Salah satunya, tak abai untuk segera memiliki Asuransi Kesehatan. Akan semakin baik jika melengkapinya dengan dua layanan lain, yaitu Asuransi Jiwa dan Jaminan Hari Tua.

Pentingnya asuransi ini, sudah setara pentingnya kamu memiliki saldo di dompet-dompet online. Coverage asuransi akan sangat kita butuhkan, terutama di saat-saat mendadak. Terutama yang berhubungan dengan layanan kesehatan atau saat dijemput ajal. Dua hal yang sejatinya sangat dihindari, namun normalnya manusia, suatu saat akan mengalami juga dua masa ini.

Ini Dokumen Pribadi Wajib Untuk Asuransi

Seperti kebiasaan menyusun outline tulisan, proses menyiapkan dokumen pribadi untuk bisa memiliki layanan asuransi juga mirip. Susun dengan baik urut-urutan dokumen paling penting yang diharuskan. Centang jika dokumen tersebut sudah ada dan pisahkan di satu map khusus. Dokumen lengkap ini akan membuatmu juga cepat dilayani di agen atau lembaga yang melayani jasa asuransi.

Kamu memilih melakukannya secara online? Sama saja. File-file dokumen yang dibutuhkan disimpan sesuai namanya, satukan di folder khusus dan jika diharuskan mengirim dalam satu berkas (umumnya di bentuk zip atau rar), berikan pula nama lengkapmu yang jelas.

Keteraturan penyiapan berkas di atas, juga membuatmu mudah menemukan dokumen tersebut. Terutama jika ada penerbit yang langsung menyukai naskah bukumu, akad kontrak bakal segera ditandatangani. Menyenangkan kan?

Penulis Juga Wajib Punya Asuransi

Yang paling mendasar, ya tiga contoh yang aku sebutkan di awal tulisan. Royalti bukumu berlimpah? Coverage asuransimu bisa diperluas. Saat ini banyak yang menawarkan layanan asuransi disertai investasi. Jadi, dari sekian premi yang kamu bayarkan, sebagiannya diputar lagi menjadi modal usaha. Nah, selain kamu tertanggung kesehatan dan jiwa, danamu juga berkembang dan kamu bisa nyambi berinvestasi.

Begitu banyaknya jenis asuransi ini, jangan abai pada yang pokok ya. Utamanya Asuransi Kesehatan dan Jiwa. Ekstra lainnya, seperti Jaminan Hari Tua (semacam tabungan pensiun), investasi, pendidikan, atau yang unik seperti selebritas dunia yang mengasuransikan bagian terindah di tubuhnya. Hmm, kalau penulis, mungkin ada yang menyediakan asuransi perlindungan otak. Mengingat bank datanya penulis tersimpan rapi di jaringan maha rumit otak manusia.

Sekian banyak jenis asuransi di atas bisa kamu pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan kamu. Sebagian jenis asuransi bahkan menyediakan layanan, sewaktu-waktu bisa meminjam dana dibawah polis asuransi yang kamu miliki. Tapi ini kalau amat sangat darurat ya.

Pantai pasir Putih

Di Usia Berapa Penulis Harus Punya Asuransi?

Buat aku, jawaban paling tepat adalah, segera setelah kamu membaca tulisan ini. Usia tak ada yang tahu, mirip seperti royalti buku yang tak tertebak. Manalagi saat ini, gempa seolah menjadi ‘tren’. Meski sudah cukup banyak teknologi yang diciptakan untuk memprediksi satu gempa, tetap saja kejadian H day-nya sama sekali tak tertebak.

Ijin menyampaikan turut prihatin untuk musibah gempa di wilayah sekitar Banten, Jawa Barat, dan Lampung selatan di Jumat malam 2 Agustus.

Jadi, jika asuransi pendidikan sudah bisa dibuat sejak anak-anak masih bayi, jenis asuransi lainnya sebaiknya segera dibuat saat kamu sedang ada rezeki. Masih belum dapatkan akad kontrak dengan penerbit mayor? Bagaimana jika memulainya dengan menyisihkan setengah dari setiap honor tulisanmu di media online? Apapun cara yang kamu pilih, selalu mengingatkan diri sendiri, tujuan utamamu menabung yakni untuk bisa memiliki salah satu layanan asuransi.

Tabunganmu masih tak cukup? Meski sedikit, kamu tetap bisa memulainya dengan yang pokok dulu, yaitu Asuransi Kesehatan dan Jiwa. Sekarang, karena tenang sudah ter-cover kalau sewaktu-waktu sakit, produktifitasmu menulis bisa terjaga. Otomatis, makin banyak pula kesempatan mengirimkan tulisan, atau bahkan naskah buku. Ujungnya, penghasilanmu bertambah, dan coverage asuransi bisa ditambah dengan yang lainnya.

Yuk, dimulai sekarang. Sisihkan mulai dari dana terkecil, atau jika royalti bukumu ada yang cair, bisa mengambil pembayaran yang mudah. Sekaligus setahun atau lebih. Tentunya, kamu pun akan segera tenang karena sudah tertanggung kesehatan dan jiwamu.

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *