Mitos Suara Tokek Terdengar di Rumah

Siapa yang takut mendengar suara tokek? Mitos suara tokek terdengar di rumah memang menjangkiti masyarakat Indonesia. Di rumah (almarhum) kakek saya, ada tokek. Tiap malam tokek itu berbunyi, dan entah kenapa hingga kini, Om dan Tante (yang menempati rumah tersebut) membiarkannya. Tokek seakan-akan punya kesakralan tersendiri.

Suara tokek yang nyaring dan khas itu ternyata punya makna yang berbeda-beda lho. Mitos suara tokek ini pun ada di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga: Mitos Gerhana Matahari di Indonesia

Mitos Suara Tokek Bisa Meramal Masa Depan

Suara tokek dianggap bisa meramal masa depan. Biasanya, tokek akan mengeluarkan suara lebih dari tiga kali. Jika kamu tengah merasa bimbang, lalu mendengar tokek bersuara, ikutilah suara tersebut. Bila jumlah suara tokek ganjil, berarti jawaban pertanyaanmu adalah “Iya” dan bila jumlah suara tokek itu genap, jawaban pertanyaanmu adalah “Tidak”.

Mitos Suara Tokek Menandakan Keberadaan Makhluk Halus

Jika kamu mendengar suara tokek pada tengah malam, itu artinya penanda keberadaan makhluk halus. Ada juga mitos yang mengatakan jika hal itu terjadi, kamu harus membaca Ayat Kursi.

Nah, volume suara tokek juga menjadi perbedaan penanda. Jika suara tokek yang kamu dengar keras, berarti makhluk halus itu berada jauh. Sebaliknya, jika suara tokek yang kamu dengar lemah, makhluk halus itu berada di dekat atau bahkan di dalam rumah.

Mitos Suara Tokek Sebagai Penolak Bala

Tokek juga disebut sebagai hewan penolak bala. Mitos ini mengatakan bahwa para penganut ilmu hitam menganggap tokek sebagai musuh besar mereka. Suara tokek yang terdengar di rumah dipercaya sebagai penolak bala bagi keluarga, menangkal ilmu hitam yang dialamatkan ke rumah.

Mitos Suara Tokek Sebagai Pembawa Keberuntungan

Tokek adalah hewan yang langka. Harganya mahal sekali. Karena kelangkaannya ini, tokek juga disebut hewan pembawa keberuntungan. Ia tidak sembarangan berdiam diri di sebuah rumah. Semakin keras suara tokek terdengar di rumah, semakin kencanglah rezeki bagi penghuni rumah itu.

Tokek adalah Hewan Peliharaan Dukun

Nah, mitos tokek sebagai hewan peliharaan dukun ini sepintas justru berketerbalikan dengan mitos yang menyatakan tokek adalah musuh ilmu hitam.

Menurut cerita masyarakat, tokek berukuran besar ada penunggunya. Jika kamu melihat tokek dengan panjang lebih dari 15 cm, itu tandanya tokek tersebut adalah peliharaan orang sakti, dan sedang tidak sendiri. Ia ditemani oleh makhluk astral, dan sedang berkeliaran menurut perintah yang punya.

Mitos Gigitan Tokek yang Tidak Pernah Lepas

Gigitan tokek memang tidak berbahaya. Tokek tidak memiliki racun mematikan yang terkandung dalam air liur atau giginya.

Tapi tahukah kamu, kalau sekali tokek mengigit, ia tidak akan melepaskan cengkraman giginya sampai ada petir menyambar? Mitos tokek satu ini sampai sekarang belum terbukti kebenarannya. Tapi, inilah alasan kebanyakan orang menghindari gigitan tokek. Bukan karena sakit atau takut beracun, tapi karena khawatir tidak akan lepas.

Mitos Suara Tokek Ganjil-Genap

Mitos suara tokek selanjutnya adalah jika suara tokek berbunyi ganjil 3, 5, 6, 7 itu menandakan bahwa kita akan mengalami hal-hal baik. sebaliknya jika suara tokek berbunyi dalam jumlah genap 4, 6, 8, maka berhati-hatilah karena menurut mitos ini sebentar lagi kamu akan mengalami hal buruk.

Baca Juga: Mitos Kejatuhan Kotoran Cicak

Mitos Jumlah Suara Tokek

Mitos jumlah suara tokek ini ada di Bali. Bukan cuma ganjil atau genap, jumlah suara tokek itu sendiri punya arti spesifik.

Berbunyi 1 kali, Sida Karya artinya sukses dalam pekerjaan.

Berbunyi 2 kali, Nemu Asih artinya saling mengasihi.

Berbunyi 3 kali, Suwung Kepanggih artinya menemui kesepian.

Berbunyi 4 kali, Menemuredut artinya saling mendapatkan kesusahan.

Berbunyi 5 kali, Sangging Suka artinya mendapatkan kebahagiaan.

Berbunyi 6 kali, Sengkala Gering artinya malapetaka.

Berbunyi 7 kali, Nemu Ayu artinya mendapatkan kebaikan.

Berbunyi 8 kali, Ala Gering artinya mendapatkan keburukan.

Berbunyi 9 kali, Sengsara Bara artinya sengsara yang tidak berkesudahan.

Berbunyi 10 kali, Wiryaguna artinya menjadi sangat berguna.

Berbunyi 11 kali, Kirang Sekaya artinya kekurangan harta.

Berbunyi 12 kali, Meweh Kepanggih artinya bertemu kesusahan.

Berbunyi 13 kali, Laba Bhukti artinya mendapatkan keuntungan.

Berbunyi 14 kali, Setata Uyut artinya selalu ribut.

Berbunyi 15 kali, Ala Dahat artinya buruk sekali.

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *