5 Hal yang Harus Kamu Ketahui dari Coban Talun

Coban Talun adalah salah satu coban terkenal di Batu selain Coban Rondo. Dulu, bolehlah menyebutnya sebagai coban terkenal di Malang, tetapi sekarang Batu sudah memisahkan diri dari Malang menjadi Kota Batu tersendiri. Setidaknya, ada 5 hal yang harus kamu ketahui dari Coban Talun. Apa saja itu?

Tentang Coban Talun

Coban Talun memiliki arti air terjun (coban) yang bergema (talun). Coban Talun memiliki ketinggian sekitar 75 meter. Letaknya sendiri berada di ketinggian  950 meter di atas permukaan laut. Sudah barang tentu, ketinggian seperti itu membuat udara di sekitarnya cukup sejuk berkisar antara 18-23 derajat celcius.



Bila ingin menuju Coban Talun, dari Kota Malang, kamu tinggal melaju menuju arah Batu, melewati alun-alun Kota Batu, ke arah Selecta. Kamu bisa percaya pada Google Maps. Total jarak tempuhnya tidak sampai 30 km, kok. Jadi kalau tidak macet, kamu bisa menuju ke Coban dalam waktu kurang dari 1 jam.

Biaya masuk Coban Talun Rp10 ribu/orang. Parkir motornya Rp5 ribu. Dari parkiran, kita harus berjalan kaki yang sebagian sudah dipaving sejauh 1 kilometer kurang-lebih. Kita akan berjalan di tengah-tengah hutan pinus dan berasa Edward Cullen dan Bella.

500 meter akhir perjalanan begitu licin dan terjal. Kita harus ekstra hati-hati. Oh ya, buat kamu yang malas berjalan kaki, sebenarnya ada sewa ojek yang akan mengantarkanmu sampai tinggal 200 m lagi dari Coban.. Aku memanfaatkan fasilitas ojek ini saat pulang karena kakiku cedera. Biaya ojeknya hanya Rp15 ribu.

Coban ini sendiri dikelola oleh Perhutani bekerja sama dengan swasta. Coban Talun ini merupakan hulu Sungai Brantas.

Misteri dan Mitos di Coban Talun

Coban Talun

Coban Talun memiliki banyak mitos maupun cerita misteri yang menyelimutinya. Coban Talun pun terkenal karena keangkerannya. Banyak yang percaya wilayah Coban Talun adalah kerajaan jin sehingga tidak sedikit orang yang kesurupan saat camping di wilayah tersebut.

Mitos Jembatan Asmara di Coban Talun

Jembatan Asmara di Coban Talun

Jembatan sepanjang empat belas meter yang menghubungkan area check point dengan air terjun ini memiliki mitos yang menarik dan membuat banyak orang sengaja datang ke sana bersama pasangannya. Konon, sepasang kekasih yang bisa melintasi jembatan ini bersama-sama, hubungannya akan langgeng.

Cerita ini didasarkan pada cerita masa lalu. Ya, jembatan ini merupakan tempat tempat bertemunya pangeran dari Kerajaan Kediri bernama Jaya Nalendra dengan Dewi Seruni.

Pada zaman dahulu, pangeran Jaya Nalendra sedang melakukan pertapaan di bukit Kalindra yang letaknya tak jauh dari air terjun Coban Talun. Pertapaan tersebut dalam rangka mencari jodoh.

Akhirnya ia pun menemukan petunjuk, Sang Pangeran berjalan ke arah utara dan sampai di sungai dekat jembatan.Di jembatan itulah ia melihat seorang gadis cantik yang sedang mengambil air. Gadis tersebut tak lain adalah Dewi Seruni, anak seorang resi bernama Ki Ageng Tritih. Berawal dari pertemuan tersebut, Sang Pangeran dan Dewi Seruni pun menjadi sering bertemu dan akhirnya jatuh cinta. Untuk mencapai ke lokasi air terjun, ada yang terbuat dari bambu dan kayu, nah yang kayu inilah yang Jembatan Asmara.

Misteri Anak-anak Tenggelam di Coban Talun

Tiga pelajar Sekolah Dasar (SD) Insan Mulia Kota Malang  tenggelam di Coban Talun pada tahun 2018. Sebenarnya, yang berenang di Coban Talun ada sekitar 68 orang, namun naas 3 siswa terjebak misteri Coban Talun meski sudah diperingatkan agar tidak berenang mengingat cuaca juga sedang buruk saat itu.

Menurut keterangan, awalnya ada anak yang terpeleset di bebatuan dan jatuh di kolam, yang meski kedalamannya hanya sepaha orang dewasa. Namun, kolam air terjun tersebut ternyata menyimpan misteri karena ada “lubang” atau “kubangan” di sela-sela bebatuan yang memiliki kedalaman hingga 3 meter.  Bahkan ada yang lebih dalam lagi, sampai 4 meter lebih dengan arus yang kuat yang mampu menyedot orang di dekatnya.



Ada cerita menarik beberapa hari terakhir sebelum salah satu korban tewas tenggelam. Anak  yang tengah berikhtiar menjadi hafiz itu sempat menanyakan tentang ayat Alquran tentang Tenggelam pada gurunya.

Coban Talut Tempat Pembuangan Jasad G 30S PKI

Cerita misteri lain yang beredar adalah Coban Talun menyisakan sisa dari tragedi G 30S PKI. Di kawasan hutan di sekitar Coban Talun terdapat beberapa jenazah para korban tragedi G 30S PKI yang meninggal dengan cara yang keji. Beberapa orang yang memiliki mata batin konon dapat melihat potongan-potongan tubuh di sekitar situ.

Rumah Apache di Coban Talun

Sumber: jejakpiknik.com

Coban Talun memiliki beberapa fasilitas penginapan. Salah satunya adalah Apache Camp atau Rumah Apache. Kosepnya dibuat betulan seperti perkampungan khas Indian. Beberapa atribut seperti pakaian Indian dan topi kepala suku Apache bisa disewa di sana.

Meski indah dan instagramable, kelemahan Apache Camp ini adalah kamar mandinya terpisah dari rumah.

Rumah Pagupon dan Taman Bunga di Coban Talun

Spot menarik lainnya adalah rumah Pagupon atau yang dalam bahasa Jawa berarti sangkar burung merpati. Dalam Rumah Pagupon sudah ada kamar mandinya, Fasilitas di sekitarnya juga sudah lumayan lengkap.

Coban Talun Terkenal sebagai Bumi Perkemahan

Ya, Coban Talun lebih dikenal sebagai bumi perkemahan. Anak-anak pramuka minimal pernah berkemah di sini,  Banyak cerita menarik dari pengalaman kamp di sini.

Suasananya yang rimbun, kabut yang bisa turun kapan saja, menjadi tantangan tersendiri buat para pencinta camping. Apalagi ya, Coban Talun terkenal karena kemistisannya sehingga banyak cerita kesurupan di sini. Pas banget tuh buat kemah-kemah penataran.


Gimana, sudah tertarik belum dengan Coban Talun? Kalau kamu berkunjung ke Malang, lalu ke Batu, jangan lupa kunjungi  dan rasakan keindahannya.

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *