Kisah Sakit Gigi dan Cuti yang Sulit

Mungkin orang yang nggak pernah pakai BPJS nggak tahu kalau berobat rujukan ke rumah sakit itu perlu proses. Setelah ke Faskes awal, kita dikasih surat rujukan yang berlaku selama 1 bulan untuk bertemu dokter spesialis. Pengguna BPJS pun bisa ke rumah sakit pada hari kerja selama satu bulan tersebut dengan rujukan tersebut.

Begitulah, Selasa (24/7/2018) saya baru mendapatkan rujukan dari Faskes awal. Rencananya keesokan harinya, saya akan ke rumah sakit. Pelayanan di rumah sakit itu tidak cepat atau segera. Kita datang pagi, selesai layanan itu bisa sore. Pengalaman terakhir, daftar pagi-pagi sekali, sekitar jam 7, ambil obat dapatnya hampir setengah 5 sore.

Saya mengalami sakit gigi. Kasusnya harus dicabut dan karena ada penyulit, harus ke dokter gigi di rumah sakit. Atas itu, saya mengajukan cuti satu hari karena toh hak cuti saya masih lebih dari 10 hari. Tanpa bilang saya mau ke RS pun, saya boleh dong mengajukan cuti 1 hari.

Tapi saya berusaha apa adanya, bahkan melampirkan surat rujukan di dokumen pengajuan cuti saya sebagai alasan penguat. Nih, gue cuti bukan cuma buat bobok doang.

Tapi hati manusia kan berbeda-beda. Atau mungkin dia tidak punya hati. Cuti saya dikembalikan (baca: ditolak). Alasannya, tidak ada keterangan di surat rujukan saya harus ke dokter besok, plus ada tambahan: kalau mau cabut gigi malam saja.

Mungkin juga dia tidak pernah pakai BPJS jadi tidak tahu prosedur. Dia juga tidak tahu kalau biaya cabut gigi dengan penyulit itu biayanya nggak sedikit.

Ya, apapun itu, karma berlaku suatu saat nanti. Tuhan punya cara sendiri membalas kelakuan orang jahat dan orang-orang yang melindungi orang jahat.

Pring

Pringadi Abdi Surya. Dilahirkan di Palembang, 18 Agustus 1988. Pernah terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatra Selatan 2009. Sekarang tengah bertugas di Subdit Pembinaan Proses Bisnis dan Hukum, Direktorat Sistem Perbendaharaan. Lulusan Akuntansi Pemerintahan STAN 2010 ini suka jalan-jalan.

One Comment

  1. Jika seseorang menzhalimi dirimu, tidak perlu engkau balas. Teruslah pantau dari kejauhan. Taqdir selalu memberikan keajaiban dalam memberikan perhitungan. Karena Allah Swt hanya menunda balasan, tidak melupakannya. (Syeikh As Syakrawi).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *